Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, ada pola baru untuk mengamankan 13.032 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta saat pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran dua. Hal ini untuk mengantisipasi intimidasi seperti yang terjadi pada pencoblosan putaran pertama.
"Kami akan menerapkan pola baru, yaitu akan dijaga satu petugas Polri dan satu anggota TNI. Kami tadi sudah minta ke Kapolri dan Panglima. Ini dilakukan karena ada aduan dari timses tiap paslon yang merasa terintimidasi di TPS," ujar Iriawan usai rapat koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu 29 Maret 2017.
Advertisement
Dia mengatakan, dari hasil evaluasi Pilkada DKI 2017 ditemukan wilayah rawan intimidasi yaitu di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
"Jadi tugas kami adalah mencegah, dengan adanya satu Polri dan satu TNI kami akan membuat kenyamanan pemilih. Tentunya juga dibantu Linmas dan Satpol PP," kata Iriawan.
Iriawan juga mengimbau tidak perlu ada Tamasya Al Maidah di TPS. Sebab, bisa membuat para pemilih tidak bisa menggunakan haknya dengan nyaman.
"Lalu terkait Tamasya Al Maidah, kami menyampaikan kepada hal ini untuk tidak usah dilakukan. Karena akan tamasya ke mana itu? Sehingga nantinya pemilih merasa nyaman," pungkas Iriawan.
'Tamasya Al Maidah' diklaim satu rangkaian dari aksi Bela Islam. Imbauan diserukan kepada umat yang tinggal di luar Jakarta untuk datang ke tiap TPS di Jakarta pada hari pencoblosan Pilkada DKI 2017, 19 April 2017. Semua pembiayaan dikakukan sendiri dan diharuskan berkoordinasi dengan info humas terkait lokasi TPS.