PLN Tetap Untung Meski Tarif 12 Golongan Pelanggan Tak Naik

PLN melakukan efisiensi mampu mencatatkan keuntungan meski tarif listrik tak naik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Mar 2017, 11:30 WIB
Petugas tengah patroli di dalam ruang panel listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Pemerintah akan tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan 450 Volt Ampere (VA). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan masih mendapat keuntungan, meski tarif listrik untuk 12 golongan pelanggan yang telah mengikuti skema tarif penyesuaian (adjustment) tidak akan berubah ‎hingga Juni 2017.

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati mengatakan, PLN tetap kantongi keuntungan dari bisnis jual listriknya meski tarif listrik pada tiga bulan pertama 2017, kemudian dilanjutkan pada tiga bulan berikutnya tidak berubah.

"Masih untung (tidak berubah tiga bulan ke depan)," kata Nicke, di Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Nicke menuturkan, PLN sanggup tidak mengubah tarif listrik 12 golongan pelanggan yang sudah tidak bersubsidi‎ tersebut, karena berhasil melakukan efisiensi dengan meningkatkan kinerja pembangkit.

‎‎"Untuk performance dengan pembangkit eksisting itu lebih baik, availability-nya lebih baik, efisiensi di pembangkit bisa kita lakukan," ucap Nicke.

Nicke melanjutkan, efisiensi lain yang dilakukan PLN adalah mengganti bahan bakar pembangkit yang harganya jauh lebih murah. Dengan begitu porsi pembangkit berbahan ‎bakar murah menjadi semakin besar.

"Kemudian penggunaan pembangkit dengan bahan bakar murah itu kita tingkatkan, jadi komposisi bauran energi itu kita perbaiki," tutur Nicke.

Sebelumnya, Tarif Tenaga Listrik (TTL) 12 golongan ‎pelanggan yang telah mengikuti skema adjustment diputuskan tetap pada periode Apri-Juni 2017.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman, mengatakan, Pemerintah dan PT PLN (Persero) telah memutuskan, tarif listrik untuk periode tiga bulan ke depan tidak berubah, dari periode sebelumnya.

"Setelah duduk bersama dengan PLN dan pak menteri,mengihitung untuk April, Mei dan Juni tidak berubah," kata Jarman.

Jarman menuturkan, seharusnya tarif listrik tiga bulan ke depan mengalami penyesuaian, karena tiga parameter pembentukan tarif berubah. Tiga parameter tersebut adalah, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP), kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, dan inflansi.

"‎Beru‎bah ada yang naik, ada yang turun (tiga komponen). Ada perubahan, tapi perubahan bisa dicover," jelas Jarman.

‎Jarman mengungkapkan, sebab tarif listrik untuk 12 golongan pelanggan, yang subsidi listriknya sudah dicabut tersebut tidak berubah pada tiga bulan ke depan, adalah kemampuan PLN melakukan efisiensi, sehingga bisa menutupi perubahan tiga formula tersebut.

"Itu akan dikompensasi dengan efisiensi PLN. Itu pasti ada perubahan, dengan adanya efisiensi PLN bisa kompensasi itu," tutur Jarman.

12 Golongan Pelangan yang tarifnya tidak naik tersebut adalah:

1. R1 Rumah Tangga kecil di tegangan rendah, daya1300 VA.

2. R1 Rumah Tangga kecil di tegangan rendah, daya 2200 VA.

3. R1 Rumah Tangga menengahdi tegangan rendah, daya 3500 hingga 5500 VA.

4. R3 Rumah Tangga besar di tegangan rendah, daya 6600 VA ke atas.

5. B2 Bisnis menengah di tegangan rendah, daya 6600 VA hingga 200 kVA.

6. B3 Bisnis besar di tegangan rendah, daya di atas 200 kVA.

7. P1 Kantor Pemerintah di tegangan rendah, daya6600 VA hingga 200 kVA.

8. I3 Industri menengah di tegangan menengah, daya di atas 200 kVA.

9. I4 Industri besar di tegangan tinggi, daya 30 MVA ke atas.

10. P2 Kantor Pemeritah di tegangan menengah, daya di atas 200 kVA.

11. P3 Penerangan Jalan Umum di tegangan rendah.

12. L Layanan Khusus‎.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya