Liputan6.com, Queensland - Semua sekolah di tenggara Queensland, Australia, ditutup secara massal. Alasannya, pihak berwenang mengkhawatirkan ancaman banjir bandang akibat Topan Debbie.
Badai itu telah memasuki wilayah yang paling padat penduduknya di negara bagian itu, setelah mendarat di pantai timur laut selama dua hari.
Advertisement
Meskipun tidak ada lagi angin topan, badai itu diperkirakan melanda Brisbane dengan membawa curah hujan 200 mm pada hari Kamis ini. Curah hujan itu lebih dari rata-rata bulanan.
Wakil Premier Queensland, Jackie Trad, mendesak penutupan sekolah itu. Ia menambahkan, sebagian besar pegawai negeri juga akan dipulangkan.
"Setiap sekolah di area hampir 600 km yang membentang dari Agnes Water ke Coolangatta akan ditutup," kata Trad seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/3/2017).
Komisaris Polisi Queensland Ian Stewart mengatakan, peringatan darurat dikeluarkan setelah beberapa anak dilaporkan sudah tiba di sekolah.
"Kami tidak mau membuat anak-anak yang belum berpengalaman, berjalan pulang dari sekolah saat terjadi banjir bandang," kata Stewart.
Menurut sebuah situs pemerintah, penutupan massal itu diberlakukan terhadap 1.049 sekolah dan 937 pusat penitipan anak.
"Kondisi yang cukup menghebohkan diperkirakan akan terjadi Kamis," kata Komisaris Layanan Darurat dan Pemadam Kebakaran Queensland, Katarina Carroll.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa banjir juga bisa memaksa terjadinya penangguhan operasi angkutan umum.
Perkiraan Kerusakan
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan, kondisi terburuk diperkirakan masih terjadi di Australia.
"Membutuhkan waktu untuk pulih. Itu sebabnya kami di sini untuk menunjukkan dukungan dan komitmen kami," kata Turnbull dari Bowen, sebuah kota yang rusak akibat badai di Queensland utara.
Biro Meteorologi Australia mengatakan bagian tenggara Queensland akan diguyur hujan dengan curah 400 mm pada Kamis.
"Kita harus mengantisipasi derasnya hujan dalam durasi waktu yang singkat," kata peramal cuaca senior Matthew Bass.
Topan Debbie mendarat di timur laut Queensland dan masuk kategori level empat pada Selasa, 28 Maret 2016.
Pihak berwenang mengatakan, saluran listrik putus untuk 61.000 rumah. Sejumlah bangunan rusak parah, sementara tanaman tebu dan tomat porak-poranda.
"Topan juga mungkin telah merusak Great Barrier Reef," demikian ahli kelautan memperingatkan.
Lebih dari 50 orang diselamatkan dari mobil terjebak banjir pada Kamis ini.