Liputan6.com, Jakarta - Lola Amaria kembali menciptakan karya baru, film Labuan Hati. Tak seperti film-film yang ia garap sebelumnya yang terkesan berat, Labuan Hati memiliki alur cerita yang lebih ringan dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Berlokasi syuting di Labuan Bajo, Pulau Komodo dan lainnya, membuat sang sutradara dan para pemain harus berupaya ekstra keras. Ya, mengingat medannya sangat tidak ringan.
Baca Juga
Advertisement
"Naik turun bukit air terjun. Satu bulan shooting, 22 hari sebenarnya. Yang paling sulit, Pulau Komodo kan terkenal dengan arusnya yang kuat. Jadi memang tetap safety jadi nomor satu. Jadi ada safety diver yang ikut turun ke bawah supaya semua tetap aman dan nyaman," ujar Lola Amaria, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2017).
Ada satu lagi tantangan yang sulit, yaitu saat harus mengambil gambar manta (salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia). Kehadirannya yang tak bisa diprediksi, membuat biaya produksi kian membengkak.
"Itukan kita enggak bisa tahu kapan dan jam berapa. Seharian empat kali diving tapi enggak dapat manta. Jadi harus besoknya lagi. Kalau kayak gini otomatis budget ya (membengkak)," jelas Lola Amaria.
Ia melanjutkan, "Belum lagi regulator, alat-alat diving dan semua yang nyemplung itukan duit, duit. Artinya itu yang kendala banget sih. Pengambilan gambar komodo juga sama. Kelelawar juga sama, begitu."