Liputan6.com, Jakarta - Galaxy S8 menjadi asa baru Samsung untuk bertarung di pasar smartphone, terutama setelah insiden sejumlah Note 7 meledak beberapa waktu lalu. Kehadiran flagship ini diyakini akan selalu mendapat sorotan.
Hal tersebut diungkapkan mantan analis industri smartphone di CCS, Ben Wood. "Galaxy S8 adalah ponsel paling penting untuk Samsung dalam satu dekade ini dan setiap aspeknya akan selalu disorot menyusul penarikan Note 7," ungkap Wood, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (30/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Galaxy S8 adalah smartphone premium terbaru Samsung sejak penarikan Galaxy Note 7 karena permasalahan pada baterai. Samsung menangguhkan penjualannya di sepuluh pasar dan ponsel itu dilarang memasuki pesawat terbang di Amerika Serikat (AS). Penjualannya kemudian dihentikan secara permanen.
Karena itu, Galaxy S8 dinilai menjadi harapan baru Samsung, tidak hanya untuk menumbuhkan angka penjualan, tetapi juga diharapkan dapat memulihkan nama baik perusahaan.
"Kami harus berani melangkah ke dalam hal baru dan rendah hati untuk belajar dari kesalahan masa lalu kami," ujar President Mobile Communications Business Samsung, DJ Koh, saat pengumuman Galaxy S8 di New York, Amerika Serikat.
Samsung berharap pembaruan desain dan sejumlah fitur baru di Galaxy S8 dapat menumbuhkan penjualan tahun ini. Terlebih, persaingan diperkirakan akan berlangsung cukup sengit. Pasalnya, Apple sebagai kompetitor utama Samsung, diprediksi akan mengumumkan iPhone terbaru yang diyakini memiliki serangkaian perubahan besar, termasuk penggunaan layar melengkung.
(Din/Why)