Liputan6.com, New Mexico - Pada hari ini, 31 Maret 18 tahun silam, pihak Kepolisian Elephant Butte, New Mexico, AS mulai mendalami kasus tindakan kekerasan fisik dan seksual terhadap Cynthia Vigil Jaramillo.
Korban mengaku kabur dari sebuah rumah karavan milik David Parker Ray, tempat di mana ia diperlakukan secara tak manusiawi.
Advertisement
Pada 22 Maret 1999, Jaramillo ditemukan dalam kondisi telanjang bulat dan tubuh penuh luka. Ada rantai -- seperti yang biasa dipasangkan pada anjing -- melingkar di lehernya. Korban mengaku ia telah diculik, disiksa, dan diperkosa oleh Ray.
Dikutip dari situs Crimefeed, polisi awalnya tak mempercayai laporan Jaramillo. Meski demikian, mereka kaget dengan luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya.
Keraguan polisi sirna ketika mereka mendatangi lokasi penyiksaan. Pemandangan di sana bikin mereka merinding.
Mereka menemukan rumah karavan berbentuk kotak berisi sejumlah benda tajam, rantai kulit, rantai besi, kursi yang tersambung dengan listrik dan alat siksa lainnya yang mengerikan.
Ray mengaku menyebut karavannya sebagai 'Toy Box'. Di sanalah, Jaramillo yang diculik dari jalan dan mengalami siksaan tak terperi.
Ray tak sendiri, ia ternyata melakukan tindakan kejamnya bersama kekasihnya Cynthia Lea Hendy.
Polisi kemudian yakin, pria yang kala itu berusia 40 tahun tersebut telah melakukan penculikan, penyiksaan dan pemerkosaan kepada banyak perempuan.
Diperkirakan sekitar 40 hingga 60 wanita jadi korbannya. Ada kemungkinan, Ray juga membunuh beberapa di antaranya.
Namun, polisi tak menemukan di mana tubuh para korban. Bukti untuk menuntut pria jahat itu tak kuat.
Ketika akhirnya diseret ke pengadilan, Ray dihadapkan pada 37 dakwaan, yang hanya melibatkan tiga korban, termasuk Jaramillo.
Dua korban lain yang disebut dalam dakwaan adalah Angelica Montano dan Kelly Garret.
Dugaan pembunuhan didapat polisi dari catatan harian yang disimpan oleh Ray. Di situ pria tersebut menyimpan detil aksinya termasuk di mana dan kapan ia menculik para perempuan. Tapi polisi sulit menemukan para korban.
Sayangnya, buku harian itu tak menyatakan apa yang terjadi ketika Ray melakukan aksinya kepada para korban.
Menurut beberapa laporan, Ray merekam adegan penyiksaan dan pemerkosaan para korbannya agar bisa ditonton oleh korban lainnya.
Selain itu, polisi menemukan ada dua nama lain yang terseret oleh kasus itu.
Mereka adalah Glenda Jean 'Jesse' Ray, anak perempuan Ray dan Dennis Yanci. Ketika mereka berdua diinvestigasi, kasus ini makin mengerikan.
Yancy mendeskripsikan bagaimana ia membantu Ray membunuh beberapa orang.
Dan saat berada di tahanan, Ray mengaku telah membunuh beberapa orang lain. Salah satunya eks partner bisnisnya.
Video itu diputar di persidangan ulang pada 2001, di mana polisi menemukan bahwa korban berasal dari Colorado.
Ray lantas dijatuhi hukuman 224 tahun di penjara atas aksinya terhadap tiga korban.
Akhir yang Menggantung
Sayangnya, rahasia sisa berapa jumlah korban dibawa mati oleh Ray. Pada 2002, ia tewas akibat serangan jantung setelah dipenjara hanya tiga tahun.
Kasus pembunuhan Toy Box tak menghasilkan kesimpulan yang memuaskan.
Kekasih Ray, Hendy divonis 36 tahun bui, anak perempuannya dipenjara tujuh tahun -- dan bebas tiga tahun kemudian. Sementara, Yancy menerima keputusan 15 tahun penjara.
Meskipun ada banyak bukti, tidak pernah ada jasad lain korban Roy yang ditemukan.
Dia telah menutupi jejaknya cukup baik. Mengingat jumlah waktu, tenaga dan uang FBI terbatas untuk menemukan mereka, nasib para korban tak pernah jelas.
Kini, bertahun-tahun setelah Cynthia Vigil Jaramillo berhasil kabur, tampaknya semakin tidak mungkin bahwa korban-korban Ray akan pernah ditemukan. Misteri besar kasus ini belum terjawab.