2 Kapal Pemburu Baru Buatan Batam Segera Jaga Selat Malaka

Kapal itu bakal dikerahkan juga saat patroli gabungan di perairan Natuna, dekat Laut China Selatan.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 31 Mar 2017, 09:30 WIB
Kapal itu bakal dikerahkan juga saat patroli gabungan di perairan Natuna, dekat Laut China Selatan. (Liputan6.com

Liputan6.com, Batam - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI AL Ade Supandi meresmikan serta mengukuhkan dua kapal pemburu produksi Batam. Kedua kapal itu dinamai KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861.

"Dua Kapal Republik Indinesia (KRI) sebagai kapal patroli tercepat, kapal pemburu memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) TNI Angkatan Laut di perairan Selat Malaka," ucap Kasal di Dermaga Batu Ampar, Kamis, 30 Maret 2017.

Kedua KRI memiliki kecepatan jelajah 15 hingga 29 knot. Kapal itu dilengkapi senjata kanon kaliber 20 mm pada haluan dan pucuk SMB (Senapan Mesin Berat) kaliber 12,7 mm pada buritan.

Kedua kapal patroli cepat tersebut merupakan produksi dalam PT Karimun Anugrah Sejati Batam yang selanjutnya akan diproyeksikan untuk memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) TNI Angkatan Laut.

Torani dan Lepu  masuk dalam kelas PC 40 yang mempunyai panjang keseluruhan 45,5 meter, lebar 7,9 meter, dengan kapasitas 70.000 liter yang tahan berlayar tanpa lepas sauh selama 6 hari.

Kemampuan pacu kapal ini disokong dua buah mesin diesel MTU yang masing-masing berkekuatan 2480HP. Selain itu, kata dia, kapal patroli itu sudah dilengkapi mission management system. Bila suatu waktu diperlukan, kanon RCWS (Remote Control Weapon System) dengan mudah dapat dipasang.

"KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861 sebagai hasil produksi dalam negeri telah membuktikan bahwa industri pertahanan memiliki kemampuan untuk mendukung program pemerintah, sekaligus membangun kemandirian nasional bidang teknologi pengembangan alutsista TNI," ucap Kasal.

Kedua KRI tersebut difokuskan menjaga perairan Selat Malaka. Selain itu, KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861 juga bisa sewaktu-waktu mengikuti patroli gabungan dengan kapal besar di perairan Natuna di perbatasan Laut Cina Selatan untuk memperkuat sistem pertahanan TNI AL di wilayah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).

Nama Torani dan Lepu diambil dari nama-nama ikan yang ada di laut Indonesia. Torani merupakan ikan terbang yang gesit dan lincah, sedangkan Lepu merupakan ikan beracun dan termasuk spesies ikan penyerang yang ganas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya