Liputan6.com, London - Jangan pernah memberi makan unggas-unggas peliharaan Anda potongan roti.
Sebab makanan yang menurut Anda lezat belum tentu baik diberikan kepada hewan tersebut.
Advertisement
"Roti, khususnya roti putih, tak memiliki nilai gizi yang nyata sehingga saat burung merasa enak memakannya, bahayanya mereka akan mengisi perutnya dengan makanan itu terus, bukannya makanan lain yang bisa lebih bermanfaat bagi mereka," jelas salah satu seorang juru bicara Royal Society kepada The Guardian pada 2015 yang dikutip dari laman Popular Science, Jumat (31/3/2017).
Tahun itu, sebuah survei oleh Canal and River Trust menemukan bahwa sekitar 6 juta roti dilemparkan ke burung di Inggris dan Welsh setiap tahun.
Sementara, data terbaru menunjukkan penurunan jumlah roti yang diberikan menjadi sekitar 3,5 juta per tahun, yang bisa menjadi awal yang cukup baik.
"Memberi makan burung adalah sesuatu hal yang orang telah lakukan selama beberapa generasi dan kita pasti tidak ingin mencegah itu, tapi kita harus berpikir tentang bagaimana kita melakukannya," papar Richard Bennett, seorang manajer lingkungan di Canal and River Trust kepada BBC pada saat itu.
Seberapa burukkah?
Menurut beberapa ahli, roti pada dasarnya hanyalah junk food yang masuk ke perut burung. Makanan itu tak membawa nilai gizi banyak.
Logikanya, serupa dengan manusia yang terlalu banyak memakan junk food sehingga kekurangan gizi.
Jika bayi burung yang mengonsumsi roti, kemungkinan besar berakhir dengan kurang gizi.
Tanpa nutrisi tanaman yang benar-benar mereka butuhkan untuk tumbuh dengan baik. Hasilnya, burung akan mengalami tinggi kalori dan diet rendah nutrisi yang dapat menyebabkan unggas air mengalami fenomena sebagai angel wing, kelainan sayap yang tak tersembuhkan yang biasanya menjadikan burung sulit terbang. Ini sangat menyedihkan bagi mereka.
Lalu, fakta lain adalah manusia dapat menyesuaikan pola hidupnya ketika ia menyadari sudah terlalu banyak mengisi tubuhnya dengan junk food, namun nyatanya burung tidak mungkin berpikir demikian.
Bahkan semakin dewasa burung ini, mereka akan menjadi gendut dan sakit. Padahal manusia yang membiasakan pola hidup demikian pada si binatang.
Hal yang tidak kalah mengerikan adalah roti yang dilemparkan dan tidak dimakan, dan akan cepat membusuk lalu menimbulkan jamur. Burung akan mudah sakit karenanya dan parahnya lagi ini akan berkontribusi pada pertumbuhan alga yang dapat membunuh banyak hewan dan memicu munculnya kutu penyebar penyakit ke burung dan manusia.
Alternatif Makanan Unggas
Lantas, bagaimana cara memberi makan burung yang baik? Tidak perlu khawatir karena masih ada banyak sisa makanan yang aman bagi mereka.
Canal and River Trust melakukan pengujian lagi terkait bahan pakan selada dan dedaunan hijau lainnya. Ternyata, unggas air ini menyukainya, seperti bebek yang sangat menyukai sayur kale utuh dan angsa yang menyukai selada air.
Selain itu, pilihan lain yang aman adalah termasuk jagung dan kacang polong yang kalengan, beku, atau segar, biji-bijian, gandum, dan beras.
Namun, nyatanya dalam sebuah daftar yang agak lengkap dari makanan bebek potensial yang disatukan oleh penggemar burung menunjukkan bahwa roti bukanlah satu-satunya junk food bagi mereka.
Lainnya adalah alpukat, bawang, jeruk, kacang-kacangan, cokelat, popcorn, minuman berkarbonasi, dan alkohol. Bisa dilihat bahwa sangat tidak disarankan memberikan wadah sisa makanan dan minuman ke unggas air ini.