Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di akhir Maret ini dari sebelumnya bergerak di zona merah pada pra pembukaan.
Pada pra pembukaan, Jumat (31/3/2017), IHSG melemah ke level 5.589,52. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG terus bergerak di zona hijau dengan naik 10,1 poin ke level 5.603,01.
Semua indeks saham acuan menguat. Ada sebanyak 91 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 33 saham melemah dan 73 saham lainnya diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.604,827 dan terendah 5.589,47.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham tercatat 4.567 kali dengan volume perdagangan 196,4 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 157,6 miliar.
Investor asing masih catatkan aksi beli bersih mencapai Rp 30,1 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.312.
Secara sektoral, sektor saham tambang naik 0,74 persen, dan mencatatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri yang naik 0,58 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,52 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR naik 12,86 persen ke level Rp 550 per saham, saham HOME mendaki 7,4 persen ke level Rp 286 per saham, dan saham ASSA melonjak 7,2 persen ke level Rp 268 per saham.
Sedangkan saham BNBA tergelincir 4,24 persen ke level Rp 226 per saham, saham MLPT turun 3,7 persen ke level Rp 1.300 per saham, dan saham TKIM merosot 3,41 persen ke level Rp 990 per saham.
Sementara riset DBS mencatat, IHSG ditutup flat di angka 5592.95 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,01 persen. Sementara LQ45 mengalami koreksi tipis yaitu -0,05 persen.
Nilai transaksi harian sebesar Rp 8,6 triliun dan didukung asing yang melakukan aksi beli di akhir perdagangan sebesar 153 bio. Sektor properti dan pertambangan mengalami kenaikan 0,6 persen.
Sementara aneka industri terkoreksi 0,8 persen dan sektor industri dasar dan manufaktur masing- masing terkoreksi 0,3 persen.
Sebelumnya bursa Asia diperdagangkan bervariasi di hari terakhir Maret seiring investor yang tengah mencerna serangkaian data ekonomi Jepang yang menguat dan Korea Selatan yang melemah.
Melansir laman CNBC, indeks Australia ASX 200 melemah 0,16 persen. Namun indeks Jepang Nikkei tercatat naik 0,54 persen terdukung pelemahan yen.
Adapun data harga inti konsumen Jepang naik 0,2 persen pada Februari secara year on year. Ini menandai pertumbuhan tercepat dalam hampir dua tahun.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,07 persen, setelah data output pabrik negara itu turun pada Februari sebesar 3,4 persen dari bulan sebelumnya. Ini merupakan yang terburuk dalam lebih dari 8 tahun.