Produk Renault akan Berlabel Mitsubishi di Asia Tenggara

Mitsubishi membuka peluang untuk membantu Renault di pasar Asia Tenggara.

oleh Rio Apinino diperbarui 31 Mar 2017, 15:12 WIB
Logo Mitsubishi (wsj.com).

Liputan6.com, Jenewa - Mitsubishi Motors terbuka untuk membantu Renault berkembang di pasar Asia Tenggara. Caranya, mereka akan melakukan rebadge --menjual merek Renault dengan terlebih dulu menggantinya jadi brand sendiri.

"Renault hampir tidak eksis di Asia Tenggara. Karena itu masuk akal bagi Mitsubishi untuk silang-brand produk Renault di sana. Itu bisa jadi diskusi yang menarik," ujar Mitsubishi Chief Operating Officer, Trevor Mann, kepada Automotive News di acara Geneva Motor Show, dikutip Jumat (31/3/2017).

Silang produk ini dimungkinkan karena Mitsubishi adalah bagian dari aliansi besar Nissan-Renault. Aliansi itu telah membeli saham mayoritas Mitsubishi tahun lalu. Ketiganya sukses menjual lebih dari 3 juta mobil tahun lalu.

Mitsubishi sendiri dipilih karena di wilayah ini ia bahkan lebih dominan ketimbang Nissan. Mereka kuat di dua pusat otomotif ASEAN, Thailand dan Indonesia. "Jika Anda lihat performa kami di regional ini, kami adalah patokannya," tambah Mann.

Mann mengatakan, sejauh ini yang bisa dilaporkan adalah proses rebadge baru dalam tahap riset. Ia tidak menyebut batas waktu atau informasi terkait lainnya.

Untuk diketahui, mengganti nama dan merek sebuah model adalah hal yang lumrah dalam aliansi pabrikan otomotif. Suzuki Ertiga misalnya, dijual dengan nama Proton Ertiga di Malaysia. Di sini Ertiga juga punya "kembaran" lain, Mazda VX-1.

Belum lagi sharing platform atau membangun dua model yang sama untuk dua merek. Contoh yang disebut terakhir misalnya telah dilakukan Toyota dan Daihatsu sejak bertahun-tahun yang lalu. Satu model paling terkenal adalah Avanza dan Xenia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya