Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai aksi 31 Maret bernuansa politis.
"Kalau menurut Anda gimana? Makanya saya bilang bahwa ini nuansanya sudah sangat-sangat politis," ujar Djarot usai blusukan di rumah susun (rusun) Bendungan Hilir II, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).
Advertisement
"Sangat politis bukan hanya politis. Ini sangat politis menurut saya," ucap dia.
Apalagi, ujar Djarot, aksi 31 Maret ini memiliki tujuan untuk menurunkan dia dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Enggak usah repot-repotlah untuk copot-copot ya. Sebaiknya, itu kan sebagian besar kalau kami dapat informasi itu kan dari luar Jakarta, ya enggak? Serahin sajalah pada warga Jakarta, tanggal 19 seperti apa, kalau saya begitu," ujar Djarot.
Meski begitu, mantan Wali Kota Blitar ini mempersilakan massa untuk aksi. Sementara itu, terkait adanya penangkapan mantan suami Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mimah Susanti, yaitu Dikho Nugraha, Djarot enggan berkomentar banyak.
"Saya enggak ngerti, tanya yang nangkap, tanya yang ditangkap, tanya ke kepolisian. Kalau benar (ditangkap) tanyakan ke yang bersangkutan, tanya ke Bawaslu, tanya aja," tutur dia.
Djarot juga mempersilakan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) apabila dari Bawaslu ada keberpihakan kepada salah satu pasangan calon (paslon).
"Itu biarkan nanti DKPP, penyelenggara yang nanti akan bisa menyimpulkan. Kalau kami paslon tidak berkomentarlah masalah seperti itu," tegas Djarot.
Sebelumnya, Sekretaris JenderalForum Umat Islam (FUI) Al Khaththath ditangkap kepolisian bersama empat orang lainnya. Ada dugaan pidana yang menyebabkan koordinator aksi 31 Maret ini ditangkap.