Berkat Tax Amnesty, Asal Investor Kian Transparan di Pasar Modal

Dirut BEI Tito Sulistio menuturkan, tax amnesty atau pengampunan pajak juga membuat kepercayaan investor tanam modal makin besar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Mar 2017, 18:47 WIB
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Program pengampunan pajak atau tax amnesty berakhir 31 Maret 2017. Program ini memberi dampak besar bagi pasar modal.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, program tersebut membuat pasar modal semakin transparan. Sehingga tidak ada lagi investor asing palsu atau biasa disebut aseng.

Tito mengatakan, tax amnesty membuat semua investor kini membuka identitasnya.

"Yang pasti buat pasar modal, transparansi di ownership dan transaksi tidak ada lagi aseng, asong," kata dia di BEI Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Hal tersebut nampak dari investor yang aktif bertransaksi saham. Saat ini, mayoritas ditransaksikan oleh investor domestik.

"Karenanya bagaimana domestik lebih dari 75 persen transaksinya tidak ada lagi nominee," ujar dia.

Tito menambahkan, berkat tax amnesty kepercayaan investor menanamkan modalnya semakin besar. Hal itu tercemin dari data frekuensi dan nilai transaksi harian saham.

Meski demikian, Tito belum bisa menyebutkan dana yang masuk ke pasar modal dari tax amnesty. "Saya mengatakan data masuk kita belum punya," tutur dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya