Liputan6.com, Manchester - Perjalanan Manchester United (MU) bersama Jose Mourinho di musim 2016/2017 memang tak semulus yang diharapkan. Namun, hal tersebut akan dijadikan Mourinho sebagai pelajaran untuk musim yang lebih baik pada 2017/2018.
Tujuan manajemen menghadirkan Mourinho adalah untuk membawa MU ke level tertinggi seperti di era Alex Ferguson. Untuk membantu Mourinho, manajemen pun sudah membekalinya dengan kehadiran Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Henrikh Mkhitaryan.
Baca Juga
Advertisement
Sayang, semua hal tersebut belum cukup membuat MU menjadi tim yang konsisten. Terlepas dari kesuksesan mereka di Piala Liga Inggris, performa di Piala FA dan Liga Inggris masih jauh dari ekspektasi.
"Pada musim kedua saya akan tahu apa yang salah. Saya akan tahu mengapa seorang pemain bermain, mengapa seorang pemain tidak bermain. Sekarang saya sudah di dalam selama 10 bulan dan itu waktu yang lama. Musim kedua adalah di mana sudut pandang kepelatihan lebih muda dari yang pertama," jelas Mourinho seperti dikutip Soccerway.
Di Liga Inggris hingga pekan ke-29, MU masih tertahan di urutan kelima klasemen. Namun, mereka masih punya peluang untuk mengejar Liverpool yang duduk di urutan keempat. Selain hanya terpaut empat angka, MU juga punya dua laga sisa lebih banyak dari Liverpool.
Pengalaman Mourinho
Mourinho sendiri juga memiliki pengalaman di mana ia mampu mempersembahkan trofi liga di musim keduanya. Pada periode kedua di Chelsea, ia baru mempersembahkan trofi Liga Inggris di musim kedua. Begitu juga saat ia melatih Real Madrid.
Di sisi lain, Setan Merah akan kembali memulai petualangannya di Liga Inggris. Sabtu (1/4/2017), mereka akan meladeni West Bromwich Albion di Old Trafford. Peluang untuk memangkas jarak dengan Liverpool terbuka. Pasalnya, Liverpool berpotensi kehilangan poin pada laga derby Merseyside melawan Everton.