Liputan6.com, California - Twitter mengubah salah satu fitur ikoniknya. Mereka akan menghapus avatar telur dan menggantinya dengan yang baru.
Avatar telur hadir di Twitter sejak 2010, mengingat gambar tersebut otomatis akan muncul saat pertama kali pengguna baru mendaftar ke Twitter. Avatar telur akan terus terpampang, jika pengguna tidak menggantinya dengan foto lain.
Namun, sebagaimana dikutip dari Mashable pada Sabtu (1/4/2017), avatar telur justru dianggap provokatif. Kebanyakan akun yang menyebarkan hate speech, hoax atau bahkan akun bots justru lebih memilih menggunakan avatar telur di profilnya.
Baca Juga
Advertisement
Avatar penggantinya berupa ikon kepala anonim. Ikon ini dinilai sebagai figur yang menyetarakan gender. Jika avatar telur biasanya hadir dengan latar berwarna-warni, avatar kepala anonim ini justru hadir dengan satu warna yang mungkin dianggap membosankan yaitu abu-abu.
Tak hanya avatar teranyar, pembaruan lain yang muncul di Twitter versi web dan aplikasi adalah username yang kini tak lagi memakan kuota 140 karakter. Ada pula tiga perubahan pada antarmuka untuk memudahkan perbincangan pengguna. Pertama, nama akun kontak akan terpampang di atas cuitan, bukan di dalam cuitan.
Kedua, pengguna juga bisa tap pada opsi "Replying To" di perbincangan grup. Dengan ini, pengguna bisa melihat siapa saja akun yang ikut ke dalam diskusi dalam sebuah cuitan.
Terakhir, saat membaca percakapan, Twitter akan lebih memperlihatkan isi diskusi cuitan ketimbang menampilkan nama-nama akun yang nimbrung ke diskusi.
"Pembaruan ini berasal dari masukan-masukan pengguna dan telah kami pertimbangkan matang-matang," tutur Twitter dalam keterangan resminya.
(Jek/Why)