Rumah Juragan Warteg di Tengah Pembangunan Tol, Nasib Arus Mudik?

Rumah juragan warteg itu tentu bisa menjadi pemandangan unik saat arus mudik lebaran 2017 nanti.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 02 Apr 2017, 10:00 WIB
Rumah juragan warteg itu tentu bisa menjadi pemandangan unik saat arus mudik lebaran 2017 nanti. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho).

Liputan6.com, Magelang Beberapa bulan sebelum arus mudik 2017, sebuah rumah mewah di kampung warteg Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah masih berdiri kokoh di tengah pembangunan jalan tol. Keberadaannya cukup menyita perhatian orang yang lewat di sekitar rumah tersebut.

Pembangunan tol dimaksud, yakni tol Pejagan-Pemalang. Tol itu saat ini tengah dikebut untuk menunjang arus mudik lebaran 2017 ini.

Hingga kini, rumah milik Samawi itu masih berdiri kokoh. Padahal, rumah-rumah di sekelilingnya sudah dibongkar hingga rata tanah. Apalagi kini di sebelah timur, ada semacam bangunan untuk jembatan Tol.

"Ya memang hal itu bisa saja terjadi karena sampai saat ini belum ada kesepakatan harga. Kasusnya sudah sampai tahap kasasi di MA (Mahkamah Agung)," ucap Pimpinan Proyek Tol Pejagan-Pemalang, Mulya Setiawan mengenai keberadaan rumah yang belum bisa dibongkar tersebut, Jumat, 31 Maret 2017.

Samawi sebelumnya melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Slawi. Namun karena terlambat mengajukan, pihak PN menolak gugatan juragan warteg tersebut.

"Akhirnya dia (pemilik rumah) mengajukan kasasi," ujar dia menambahkan.

Di Desa Sidakaton sendiri ada 28 rumah yang terkena dampak proyek pembangunan tol untuk menunjang arus mudik lebaran 2017. Sebanyak 27 rumah sudah sepakat soal harga dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) pembebasan lahan tol. Hanya satu rumah yang belum deal, yaitu rumah milik Samawi.


Jalan Darurat

Rumah juragan warteg itu tentu bisa menjadi pemandangan unik saat arus mudik lebaran 2017 nanti. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho).

Hingga hari ini belum ada keputusan, apakah rumah itu akan dibongkar atau justru jalan tolnya yang berpindah.

Hal ini tentu menjadi persoalan tersendiri dalam rencana pengoperasian tol Pejagan-Pemalang untuk mudik Lebaran tahun 2017 ini. Seperti diketahui, Lebaran tinggal tiga bulan lagi.

Menurut Wawan, sapaan Mulya Setiawan, pihaknya sudah mengantisipasi hal itu. Misalnya membuat jalan darurat di samping kanan kiri rumah tersebut untuk dilewati pemudik.

"Nanti dibuat seperti waktu di Brebes itu, waktu itu kan ada satu rumah yang belum bebas, tapi masih bisa dilewati," jelasnya.

Kendati belum selesai 100 persen, Jalan Tol Pejagan-Pemalang sesi III (Brebes Timur Tegal) dan sesi IV (Tegal-Pemalang) akan dioperasikan pada saat arus mudik nanti.

"Jadi saat mudik nanti sudah mencapai 50 persen," kata Wawan.

Sementara itu, menurut keterangan ayah Samawi, Tarmidi (70) anaknya memang enggan melepas rumah itu lantaran belum ada kesepakatan harga. Harga yang ditawarkan kepada Samawi terlalu rendah.

"Katanya mau dibayar Rp 1,5 miliar. Tapi dia enggak mau, enggak cocok kalau harganya segitu," ucap Tarmidi.

Dia mengaku tidak tahu secara pasti berapa ukuran rumah milik anaknya. Namun, yang jelas luasnya tidak sampai lebih dari 400 meter persegi.

"Di sini (di belakang rumah Samawi) rumah ukuran 400 meter persegi, dilepas Rp 1,5 miliar. Tapi kan bentuk rumahnya tidak sebagus rumah Samawi, meskipun ukurannya lebih kecil," kata dia menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya