Liputan6.com, Burnley - Lini belakang adalah salah satu sektor yang disorot Manchester United ([MU](http://bola.liputan6.com/read/2906385/badai-cedera-mu-semakin-memburuk "")). Itu karena stok bek tengah mereka sangat minim. Michael Keane, bek Burnley, pun masuk dalam daftar belanja MU di musim panas 2017.
Sejatinya, Keane bukan sosok yang asing bagi MU. Itu karena ia memang pemain yang menimba ilmu sepak bolanya di akademi MU. Sayang, sejak dipromosikan ke tim utama pada 2011, ia malah tak pernah mendapat kesempatan.
Baca Juga
Advertisement
Pada akhirnya, MU melepas pemain berusia 24 tahun itu di musim panas 2014. Di luar dugaan, Keane justru menunjukkan kemampuan terbaiknya bersama Burnley. Ia selalu menjadi andalan Burnley di lini belakang dalam tiga musim terakhir.
Tak heran jika ada rumor yang menyebut MU bakal kembali merekrut Keane. Burnley pun dilaporkan akan meminta mahar 25 juta pounds jika MU menginginkan Keane kembali. Namun, pelatih Burnley, Sean Dyche menegaskan klubnya tidak dalam kondisi di mana harus menjual pemain.
Menurut Dyche, Keane yang hanya bermain lima kali untuk MU itu bakal menghormati kontraknya. "Ini hanya rumor biasa. Ia tidak terlihat seperti ingin berpaling," papar Dyche seperti dilansir Soccerway.
Sosok Kunci
Sebelum dilepas ke Burnley, Dyche sendiri sudah mendapatkan banyak pengalaman dari beberapa kali masa peminjaman. Ia sempat dipinjamkan ke Leicester City, Derby County, dan Blackburn Rovers.
Itu yang membuat Keane tumbuh dan berkembang menjadi bek tangguh. Ia adalah salah satu kunci sukses Burnley kembali promosi ke Liga Inggris dengan menjuarai Divisi Championship 2015/2016. Sayang, Burnley belum memulai pembicaraan terkait perpanjangan kontraknya yang berakhir pada musim panas 2018.
"Klub ini berada dalam kondisi yang luar biasa. Dalam masa saya di sini hanya ada salah satu momen di mana kami harus menjual pemain (Charlie Austin pada 2013). Kami tak pernah dalam kondisi itu," tegas Dyche.
