Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memimpin penenggelaman dan pemboman atas 81 kapal pencuri ikan yang masuk perairan Indonesia di 12 wilayah, termasuk di Ambon, Maluku. Penenggelaman ini dilakukan Susi sebagai bukti penegakkan kedaulatan di wilayah Indonesia Timur.
Penenggelaman kapal di 12 lokasi tersebut disaksikan Susi dari Lapangan 7 Syawal, Morela, Ambon. Di Ambon, ada dua kapal yang ditenggelamkan. Kedua kapal tersebut adalah Sino 26 (265 GT) dan Sino 35 (268 GT).
Adapun kapal yang ditenggelamkan berjumlah 81 kapal, dengan rincian lokasi sebagai berikut, Aceh 3 kapal, Pontianak 8 kapal, Bali 1 kapal, Sorong 1 kapal, Merauke 1 kapal, Belawan 7 kapal, Tarempa 10 kapal, Natuna 29 kapal, Tarakan 6 kapal, Bitung 9 kapal, Ternate 4 kapal, dan Ambon 2 kapal (tidak termasuk SINO 36).
Baca Juga
Advertisement
"Kami harapkan (penenggelaman) Sino menjadi simbol dari kemenangan dalam memberantas pencurian ikan, setelah beberapa tahun kita mengalami kekalahan, terutama di Indonesia Timur", ujar Menteri Susi dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti ditulis Minggu (2/4/2017).
Lebih lanjut Menteri Susi mengatakan, selain memiliki lambang kedaulatan negara terkait pencurian ikan, perairan Ambon akan memiliki calon rumpon dan terumbu karang dari kapal yang ditenggelamkan.
"Terumbu karang dan rumpon nanti akan bertambah, paling tidak bisa untuk menarik perhatian ikan-ikan di sini dan masyarakat setempat punya rumah ikan," kata dia.
Susi menilai, kapal-kapal yang ditenggelamkan tersebut sebagai langkah untuk memberikan efek jera bagi para maling ikan. Dirinya berharap, ganjaran yang diterima bagi pelaku pencurian ikan sesuai hukum yang berlaku dan murni melalui proses pengadilan.
"Saya berharap semua murni karena proses pengadilan. Saya akan sangat kecewa dan marah apabila keputusan kapal pelaku pencurian ikan ada campur tangan yang mempengaruhi. Sudahlah, permainan ini selesai. Kedaulatan negara harus ditegakkan," tegasnya.
Penegakkan hukum yang dilakukan Menteri Susi selama ini, seperti menenggelamkan kapal, dapat menjadi catatan sejarah di dunia perikanan Indonesia dan dapat dijadikan motivasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Supaya nanti masyarakat bisa tahu, ada zamannya ribuan kapal asing bebas datang mencuri ikan. Dan mereka pun tahu, Indonesia bisa mengatasi kejahatan tersebut," tutupnya.
Hingga saat ini, jumlah kapal maling ikan yang telah ditenggelamkan sejak Oktober 2014 sebanyak 317 kapal. Rinciannya dari Vietnam 142 kapal, Filipina 76 kapal, Thailand 21 kapal, Malaysia 49 kapal, Indonesia 21 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 1 kapal, Belize 1 kapal dan tanpa negara sebanyak 4 kapal. (Fik/Gdn)