Liputan6.com, London- Melihat anak-anak mengajak ngobrol mainan atau hewan peliharaan adalah hal umum ditemui. Sesudah dewasa, tidak semua orang memiliki kebiasaan tersebut. Apakah Anda juga memiliki kebiasaan mengajak mengobrol benda-benda atau hewan peliharaan?
Jika iya memiliki kebiasaan mengajak berbincang hewan atau objek lain, itu sebenarnya normal. Secara ilmiah manusia memiliki kecenderungan melakukan hal tersebut dan menurut pakar hal ini terkait dengan tingginya kecerdasan sosial (social intelligence).
Advertisement
"Bila dilihat dari sejarah, antropomorfisme (atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia) dianggap sebagai kekanakan atau bodoh. Namun, sesungguhnya itu adalah sesuatu yang membuat manusia unik dan cerdas yang ada di dunia ini," kata profesor di bidang perilaku dari University of Chicago, Nicholas Epley.
"Tidak ada makhluk lain yang memiliki kecenderungan seperti ini di dunia ini," tambah Epley lagi.
Salah satu ciri orang yang melakukan antropomorfisme adalah memberi nama terhadap objek tersebut tambah Epley lagi seperti mengutip Daily Mail, Senin (3/4/2017).
Menurut pakar antropomorfisme ini, ada tiga alasan manusia mengajak hewan atau objek ngobrol. Pertama, orang tersebut sering melihat benda atau berinteraksi dengan hewan peliharan itu. Kedua, kita cenderung memberi pelabelan atau atribut terhadap hal yang disukai. Ketiga, kita cenderung mengasosiasikan hal-hal yang tidak hidup seperti apa yang manusia lakukan.
Hingga kini memang belum ada studi ilmiah yang mengungkapkan dengan jelas orang yang senang berbicara dengan objek. Namun, Epley menjelaskan hubungan kedua hal ini begitu kuat.
"Semakin sering manusia terlibat dengan pikiran hewan lain atau objek lain, semakin sukses orang tersebut dalam menafsirkan keinginan mereka, sehingga membuatnya cerdas secara sosial," jelas Epley.