Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menceritakan kisahnya saat bertemu dengan pasangannya dalam Pilkada DKI 2017, calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, pertama kali. Saat itu, mereka bertemu di Tiongkok pada 2006.
Ahok menganggap Djarot tidak seperti para pejabat daerah lain. Hal itu karena Djarot langsung pulang ke kamar hotel, tidak menghambur-hamburkan uang dengan berbelanja.
Advertisement
"Habis makan malam, kita pulang ke hotel enggak kelayapan. Begitu pulang belanjanya juga sedikit. Kalau yang lain bisa berapa puluh US dollar. Ini (Djarot) enggak ada duitnya juga sama kaya saya belinya yang murah-murah," tutur Ahok di Djakarta Theater Jakarta Pusat, Minggu 4 April 2017.
Mulai dari situlah, Ahok simpatik dengan Djarot. Namun, saat itu Ahok belum terpikir bahwa akan berpasangan dengan Mantan Bupati Blitar itu di Pilkada DKI 2017.
"Dalam hati saya bilang, ini pasti orang jujur. Saya saja dia ngomong. Ini orang jujur ini. Bukan orang yang hidupnya mau cari duit tapi mau urusin orang. Tapi saat itu saya enggak pikir pasangan sama ini orang (Djarot)," ujar dia.
Djarot pun mengaku salut dengan Ahok yang kala itu menang menjadi Gubernur di Belitung Timur. Sebab, sepengetahuan Djarot, daerah itu mayoritas beragama Muslim.
Setelah melakukan diskusi dengan Ahok, Djarot pun mengakui kehebatan pasangannya itu. "Setelah dia jadi (Gubernur Belitung Timur), seluruh aggota DPRD ditantang sama dia ketika menolak kebijakan. Aku bilang gila juga ini orang. Gila yang positif. Berani bener orang ini," tandas Djarot.
