Warga Wajib Punya Kartu Ini Saat Naik Angkot Feeder Transjakarta

Pelanggan KWK dapat memperpanjang kartu selama masa uji coba tiga bulan ke depan.

oleh Ika Defianti diperbarui 03 Apr 2017, 12:15 WIB
PLT Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono (kanan) menempelkan stiker integrasi Transjakarta-Koperasi Wahana Kalpika (KWK) saat peresmian di Halaman Balaikota, Jakarta, Senin (3/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kerja sama antara PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) resmi dijalin. Pemprov DKI mengintegrasikan KWK sebagai pengumpan ke sistem Bus Rapid Transit (BRT), yang selanjutnya menggunakan bus Transjakarta.

Menurut Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono, dalam menikmati angkutan KWK tersebut, pengguna harus menunjukkan kartu pelayanan gratis. Kartu yang bisa dibeli dengan harga Rp 15 ribu itu dinamakan Kartau Sahabat KWK.

"Ini kita baru melakukan uji coba selama tiga bulan ke depan. Terpenting pelanggan dapat menunjukkan kartu layanan gratis tersebut dengan harga kartu Rp 15 ribu untuk sebulan," ucap Budi di Balai Kota, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Menurut dia, pelanggan dapat memperpanjang kartu selama masa uji coba tiga bulan ke depan. Selain itu, Budi menegaskan baru membuka dua rute perjalanan yaitu Condet - Cililitan dan Bulak Turi - Tanjung Priok dengan 75 unit KWK.

"Setiap perpanjangan pelanggan akan mendapatkan warna kartu uang berbeda dan untuk pembelian dapat dilakukan di semua halte Transjakarta. Kita akan buka 10 rute nanti setiap minggunya akan ada penambahan," ujar dia.

Mengenai waktu beroperasi, KWK akan melayani pelanggan pada pukul 05.00-09.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB. Budi berasalan ini untuk menjaga aspek sosial yang ada.

"Rencananya kita akan meng-cover 6 ribu unit KWK. Ini lebih pada jam-jam sibuk terlebih dahulu sambil menunggu hasil evaluasi selama tiga bulan uji coba, dan ini akan menentukan semuanya," papar Budi.

Kartu Sahabat KWK yang digunakan warga untuk menikmati angkot feeder bus transjakarta. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Di lokasi yang sama, seorang sopir KWK, Daing mengatakan ingin mengetahui hasil dari masa percobaan terlebih dahulu.

"Kalau nanti hasilnya bagus akan tetap ikut kerja sama. Tetapi kalau rugi atau sama saja mending alih profesi saja," ujar sopir KWK, Daing.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya