Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja mengakuisisi Kudo, startup asal Tanah Air penyedia platform e-Commerce online untuk offline (O2O). Akuisisi tersebut diumumkan pihak Grab Indonesia kepada Tekno Liputan6.com pada Senin (3/4/2017).
Dalam keterangan resmi tertulis, jika proses akuisisi rampung, nantinya tim dan platform Kudo akan terintegrasi secara penuh ke ekosistem pembayaran milik Grab, yaitu GrabPay.
Salah satu tujuan utama proses akuisisi adalah mengoptimalkan layanan GrabPay yang menjadi wadah utama transaksi cashless pengguna Grab.
Akuisisi merupakan investasi perdana dari master plan 'Grab 4 Indonesia 2020' yang diumumkan belum lama ini. Grab juga berkomitmen menanamkan investasi senilai US$ 700 juta (Rp 9,3 triliun) untuk mendukung ekonomi digital Indonesia dengan dukungan berupa inovasi di bidang teknologi.
Sayang, Grab tidak menyebutkan berapa nilai akuisisinya terhadap Kudo. Menurut kabar yang beredar, Kudo ditawar dengan nilai US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Albert Lucius, CEO Kudo, mengatakan Grab punya visi yang sama dengan pihaknya, yaitu menciptakan solusi pembayaran bagi masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan agar mereka bisa juga dapat menjajal layanan e-Commerce.
"Mengetahui bahwa GrabPay kini merupakan salah satu platform pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia. Akuisisi ini menciptakan sinergi yang bersifat segera bagi bisnis kami,” kata Albert.
Adapun alasan lain mengapa Kudo akhirnya dipinang Grab karena ia dinilai sebagai platform O2O yang unik, dan memungkinkan konsumen yang belum memiliki akses layanan perbankan.
Akuisisi juga sejalan dengan tujuan Grab dengan menghubungkan konsumen dengan pedagang dan penyedia jasa online via jaringan agen Kudo dengan jumlah lebih dari 400.000 agen terdaftar, dan tersebar lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Grab juga berencana meningkatkan ekspansi jariangan agen Kudo di Indonesia dan memanfaatkan jangkauan Kudo untuk meningkatkan jumlah penumpang, mitra pengemudi dan pengguna GrabPay. Dengan begitu, layanan GrabPay yang kian optimal bisa mencakup pengguna di kota-kota kecil Indonesia.
(Jek/Ysl)