Komisi IV DPR Launching Ekspor Perdana Sarang Burung Walet Sumut

Komisi IV DPR RI bersama Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Banun Harpini melakukan launching ekspor sarang burung.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Apr 2017, 11:29 WIB
Komisi IV DPR RI bersama Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Banun Harpini melakukan launching ekspor sarang burung.

Liputan6.com, Jakarta Tim Kunjungan Spesifik Komisi IV DPR RI dipimpin Daniel Tanjung bersama Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Banun Harpini melakukan launching ekspor sarang burung walet hasil pengusaha Sumatera Utara ke negeri Tiongkok di Cargo Bandara Kualanamu Provinsi Sumatra Utara, Jumat (31/03) lalu.

“Ini merupakan ekspor perdana produk sarang burung walet dari daerah luar Pulau Jawa sejak penandatanganan protokol tentang persyaratan higenitas, karantina dan pemeriksaan untuk importasi produk sarang burung walet dari Indonesia ke Tiongkok.” kata Daniel.

Lebih jauh Politisi PKB ini mengatakan bahwa, Sumatera Utara merupakan produsen terbesar selain Pulau Jawa dan untuk pertama kalinya berhasil mengekspor 307,5 kilogram sarang walet langsung ke Tiongkok.

Menurut Banun, sarang walet merupakan salah satu komoditas populer yang digunakan sebagai bahan baku makanan dan minuman dengan tingkat konsumsi yang relatif tinggi di negeri Tiongkok.

“Berdasarkan data China Customs Import, sarang walet bulan Januari 2017 mencapai U$ 7,35 juta, meningkat 38,03% dibanding tahun 2016 mencapai U$ 5,32 juta. Indonesia juga merupakan peringkat pertama dengan nilai U$ 4,56 juta atau naik 36,25% dibandingkan Januari 2016 sebesar U$3,3 juta dengan pangsa pasar 62,06%,” jelas Harpini.

Menurut data karantina negara tujuan ekspor sarang walet selama ini selain Tiongkok adalah Thailand, Amerika, Hongkong, Taiwan, Jepang, Kamboja, Kanada, Australia, Singapura dan lainnya. Lewat data tersebut menunjukkan bahwa ekspor sarang burung walet Indonesia masih sangat potensial.

Daniel Johan memberikan apresiasi pada kinerja Balai Pertanian cukup baik, fasilitas jalan dan kebersihan. “DPR-RI menginginkan ada penyatuan badan nasional karantina yang saat ini terpecah pecah. Balai Karantina nasional ini sangat baik untuk menjaga Indonesia dari perdagangan bebas dan penyakit. Badan Karantina Pertanian juga dapat mendorong produk pertanian nasional dapat bersaing di tingkat internasional dan untuk itu DPR-RI akan terus melakukan dorongan pada pemerintah diciptakan satu pintu agar kinerja dan pengawasan lebih optimal,” ungkap Daniel menambahkan.

Selain mendengarkan pemaparan tentang ekspor sarang walet, para anggota Komisi IV juga menyempatkan diri melakukan pemusnahan kecambah dan bibit kelapa sawit dari PT Timbang Deli yang merupakan benih tak unggul di halaman Balai Pertanian Karantina Kelas II Wilayah Medan.

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya