Liputan6.com, Jakarta - Luis Milla membandingkan filosofi sepak bola Barcelona dengan Timnas Indonesia. Menurutnya, Timnas Indonesia sangat tertinggal dari tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut.
Sebelum melatih Timnas Indonesia, Milla pernah bermain untuk Barcelona pada 1984 hingga 1990. Luis Milla juga pernah berseragam Real Madrid pada 1990 hingga 1997.
Baca Juga
Advertisement
Luis Milla, yang bekerja sejak Februari 2017, mengaku kaget melihat kondisi sepak bola di Tanah Air. Dia mengakui kalau Indonesia belum mempunyai filosofi permainan dan jauh tertinggal dari Barcelona.
"Dulu saya pernah menjadi pelatih Timnas Spanyol U-19. Di list final kami ada enam sampai tujuh pemain dari akademi Barcelona, tapi sudah profesional. Saya belajar tentang filosofi bermain mereka. Di Barcelona, hal ini sudah diajarkan sejak 30 tahun lalu dan terus diulang-ulang," katanya dalam situs resmi PSSI.
"Saya punya saran untuk PSSI, pemain muda (Timnas Indonesia) harus punya filosofi yang terus berlanjut. Di setiap daerah tidak boleh beda kurikulum filosofinya," ucap Luis Milla menambahkan.
Saran Luis Milla
"Masalah filosofi, saya ingin federasi melakukannya berkesinambungan. Dua bulan saya di sini, pemain Indonesia itu sebenarnya punya talenta yang natural, kreatif,pemain tengahnya sangat cepat. Kita sangat kuat di lini tengah, sayap, dan depan. Pemain muda harus mendapat porsi main yang banyak di klub," ujar Milla menegaskan.
Lebih lanjut, Luis Milla yang pernah menjuarai Piala Eropa U-21 bersama Timnas Spanyol U-21 pada 2011 itu mengatakan, pemain Indonesia harus bisa menjaga sikap bila berada di luar lapangan. Milla menyoroti pola makan pemain Indonesia ketika sudah mengakhiri pemusatan latihan.
"Saya haruskan, makanan mereka selalu disiapkan yang sehat dan benar. Sebab, di luar pemusatan latihan, mereka tidak bisa dikontrol dan punya kehidupan sendiri. Pemain bagus tidak hanya jago di lapangan, tapi harus bijak mengatur cara makan sehat," ujarnya.
Advertisement