Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2005 silam, nama Daniel Powter meroket dengan single bertajuk "Bad Day". Namun hingga kini, ia tercatat hanya mengeluarkan dua album baru setelah "Bad Day" meledak. Ia pun terbilang tak terlalu sering merilis single baru, terutama dalam empat tahun terakhir.
Ternyata, Daniel Powter punya alasan tersendiri soal ini.
Baca Juga
Advertisement
Saat bertandang ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, Daniel Powter mengaku ia memang sempat ingin menyerah dalam bermusik. Pasalnya, ia merindukan kehidupan sebagai orang biasa.
"Aku sempat tidak ingin membuat musik lagi. Saat itu aku ingin seperti orang-orang kebanyakan. Pergi ke toko, naik sepeda, berselancar. Aku tidak pernah melakukan hal-hal ini. Aku hidup dari bandara, ke negara lain. Aku kehilangan koneksi dengan orang-orang di sekitarku," katanya.
Ia bahkan menyebutkan kesibukannya di dunia hiburan ternyata ikut menggerogoti jiwanya. "Sebenarnya karier di dunia musik tidak seglamor kelihatannya. Kau kadang merasa depresi dan kesepian. Terutama bila kau mempunyai keluarga dan kau merindukan mereka. Jadi, aku menukar karier ini dengan sesuatu yang lebih tenang," ujarnya.
Namun ternyata Daniel Powter tak betah terlalu berlama-lama meninggalkan dunia musik. "Aku bertemu lagi dengan orang-orang yang menulis musik dan aku merasa sulit untuk melepas hal ini sepenuhnya, karena ini adalah bagian dari diri dan jiwaku. Jadi saat aku tak melakukannya lagi, ini terasa cukup menyakitkan."
Tahun ini, ia kembali dengan single terbarunya yang bertajuk "Delicious". Dalam lagu tersebut, pria berusia 46 tahun ini ingin mengubah citranya, dari penyanyi yang dikenal dengan lagu-lagu balada dengan iringan piano. Berbeda dengan "Bad Day", single barunya ini memiliki atmosfer riang dengan lirik centil yang menceritakan tentang ketertarikan pada seseorang.
"Setelah vakum agak lama, aku ingin sesuatu yang agak fresh dan berbeda," ujar Daniel Powter.