Jokowi Minta Belanja 2018 Fokus pada Pengembangan Hortikultura

Selain untuk hortikultura, belanja anggaran pada 2018 juga harus diarahkan pada pembangunan infrastruktur pertanian.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Apr 2017, 13:15 WIB
Jokowi mengungkapkan, belanja anggaran pada tahun depan di sektor pertanian ‎diharapkan fokus kepada pengembangan holtikultura.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga (K/L) yang terkait dengan sektor pertanian memaksimalkan belanja anggaran ‎2018 untuk pengembangan tanaman hortikultura. Hal tersebut agar ada diversifikasi tanaman pangan yang mampu diproduksi di dalam negeri.

Jokowi mengungkapkan, belanja anggaran pada tahun depan di sektor pertanian ‎diharapkan tidak lagi fokus pada pengembangan dan peningkatan produksi tanaman pangan pokok seperti padi.

"Untuk belanja pertanian, lebih diarahkan untuk mengembangkan tanaman holtikultura. Bukan padi, padinya saya kira sudah mulai rampung, jadi di arahkan ke tempat yang lain," ujar dia di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Menurut dia, saat ini produksi padi di dalam negeri mulai melimpah. Bahkan jelang panen raya stok padi di dalam negeri masih banyak yang melebihi kebutuhan.

‎"Tadinya tahun ini sudah selesai lah karena kelihatan peningkatan produksinya, stok di Bulog tadi malam saya lihat tadi malam sudah sampai 2 juta ton. Biasanya kan Januari, Februari, Maret stok kita paling rendah, tapi saat ini menjelang panen raya justru stoknya sangat banyak," jelas dia.

Selain untuk hortikultura, belanja anggaran pada 2018 juga harus diarahkan pada pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi. Namun, Jokowi meminta agar pembangunan irigasi juga harus disesuaikan dengan sawah yang ada agar pembangunan tersebut tidak sia-sia.

"Lalu untuk belanja irigasi dan pembangunan infrastruktur irigasi, harus sesuai jumlahnya dengan pengadaan sawah. Jadi jangan irigasinya ada sawahnya nggak ada. Jadi saya ngomong di sini bukan tanpa data, memang kenyataan nya seperti itu, irigasinya ada tapi sawahnya nggak ada. Bendungan nya ada sudah bertahun-tahun tapi sawahnya nggak ada, di lapangan," tandas dia. (Dny/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya