Liputan6.com, Jakarta -
Pemilik grup usaha CT Corporation, Chairul Tanjung khawatir geliat bisnis perdagangan online (e-commerce) dapat mematikan usaha skala kecil.
Imbasnya, pertumbuhan bisnis e-commerce berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran dan membuat kesenjangan antara orang kaya dan miskin semakin melebar.
"Kita bangga sekali dengan e-commerce, tapi percaya dengan saya kalau e-commerce sudah meng-Indonesia, pedagang kecil bakal habis," ujar Chairul Tanjung saat Diskusi Bedah Buku INDEF di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Kondisi tersebut, diakui Orang Terkaya 2017 versi Forbes tersebut, akan mengakibatkan ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Indonesia semakin melebar.
Belum lagi tambahan jumlah pengangguran yang tercipta akibat bisnis e-commerce. "Tadinya bekerja jaga warung, tapi karena tidak bisa bersaing, maka timbul pengangguran. E-commerce mendapatkan konsumen dengan cara membakar uang, sehingga harga yang diberikan jauh lebih rendah dibanding pedagang normal. Ini akan jadi isu besar," tegas dia.
Ketimpangan lain, Chairul Tanjung kali ini menyoroti perbedaan Pasar Tanah Abang dengan Pasar Bursa Saham. Pedagang di Pasar Tanah Abang, saat ini mengeluhkan penurunan penjualan dibanding tahun-tahun sebelumnya, sementara bursa saham mencetak rekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Kalau bicara ketimpangan, ini salah satu ketimpangan yang nyata. Bahwa terjadi akumulasi aset, kapital kepada penguasa kapital itu sendiri dan makin lama makin besar sehingga yang terbagi dengan jumlah yang besar menjadi makin lama makin kecil. Ini sebuah keniscayaan," tandas dia.