Liputan6.com, Jakarta- Hidung menjadi organ tubuh manusia yang berfungsi mengalirkan udara ke paru-paru. Meskipun memiliki fungsi yang sama pada setiap manusia, hidung memiliki ciri paling khas besar, kecil, lebar, sempit, atau di antara keduanya.
Lalu mengapa terdapat perbedaan bentuk hidung manusia meskipun memiliki fungsi yang sama? Para peneliti pada mengemukakan satu studi menggunakan gambar tiga dimensi ratusan orang keturunan Asia Timur, Asia Selatan, Afrika Barat, dan Eropa Utara yang mengindikasikan iklim lokal, khususnya temperatur dan kelembaban, memainkan peran kunci dalam menentukan bentuk hidung.
Baca Juga
Advertisement
Melalui jurnal PLOS Genetics, ahli genetik Penn State University, Arslan Zaidi mengungkapkan hidung yang lebih lebar lebih umum pada orang-orang dari daerah dengan iklim hangat dan lembab menurut temuan mereka. Hidung yang lebih sempit lebih umum pada mereka yang berasal dari daerah dengan iklim dingin dan kering.
Fungsi hidung utamanya untuk bernafas dan membaui. Ada lendir dan kapiler darah di dalam hidung yang membantu menghangatkan dan melembabkan udara yang dihisap sebelum mencapai bagian-bagian sensitif dari saluran pernafasan.
"Memiliki nasal lebih sempit bisa membantu meningkatkan kontak antara udara yang dihisap dan jaringan di dalam hidung yang membawa kelembaban dan panas," kata Arslan Zaidi seperti dilansir dari laman Antaranews.
"Ini mungkin memberikan manfaat di iklim yang lebih dingin. Di iklim yang lebih hangat, sisi lainnya mungkin benar," lanjutnya. Simak kelanjutan artikel tentang berbagai bentuk hidung yang dipengaruhi iklim dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.