Peminat Mobil Kecil Jepang Menurun

Penjualan mobil kecil (kei car) di Jepang turun 5,1 persen menjadi 1.719.971 unit sepanjang tahun fiskal 2016.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Apr 2017, 05:11 WIB
Suzuki Alto Works bobotnya makin ringan dengan tarikan yang makin responsif.

Liputan6.com, Tokyo - Jepang terkenal sebagai negara di mana peminat mobil kecil murah tinggi. Namun capaian tahun lalu menunjukkan angka sebaliknya.

Melansir Asia Nikkei, Selasa (4/4/2017), penjualan mobil kecil turun 5,1 persen menjadi 1.719.971 unit sepanjang tahun fiskal 2016. Ini adalah kali kedua mobil kecil Jepang mengalami penurunan, setelah mencapai rekor tertinggi pada 2013 lalu.

Penurunan ini disebabkan karena pajak mobil kecil naik 50 persen sejak April 2015. "Pembeli tidak suka beban pajak meningkat, dan tidak akan membeli mobil kecil baru," ujar juru bicara Japan Light Motor Vehicle and Motorcycle Association.

Mobil kecil, atau yang di Jepang dikenal dengan nama "Kei Car", popularitasnya semakin tergantikan oleh kendaraan full-size kecil. Dua segmen ini berbeda. Kei car adalah kendaraan dengan kapasitas mesin maksimal 660 cc.

Meski begitu, secara keseluruhan penjualan mobil di Jepang naik 2,8 persen menjadi 5.077.904 unit. Mobil terlaris di sana adalah Toyota Prius Hybrid. Toyota menikmatinya dengan total penjualan naik hingga 10,5 persen jadi 1.586.822 unit.

Sayangnya tidak disebutkan model-model kei car apa saja yang paling laris. Namun sebagai gambaran saja, pada paruh pertama tahun fiskal 2016, kei car yang dominan adalah Honda N-BOX, yang penjualannya mencapai 85.503 unit.

Namun demikian, Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) memprediksi penjualan kei car pada tahun fiskal 2017 diharapkan bisa kembali naik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya