AM Hendropriyono Buka-bukaan Alasannya Jadi Ketum PKPI

AM Hendropriyono mengungkapkan, banyak yang melecehkan dirinya saat masuk ke PKPI. Sebab, PKPI dipandang sebagai partai kecil.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Apr 2017, 06:30 WIB
Ketua Umum PAPPRI periode 2017 - 2022, AM Hendropriyono (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Nama AM Hendropriyono tentu tak asing didengar. Pria paruh baya itu sudah malang melintang. Salah satu jabatan yang pernah dijabatnya adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Usai pensiun, namanya tetap eksis. Kini dia didapuk sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Dia mengungkap alasannya kenapa memilih 'turun gunung' dengan bergabung ke partai politik.

"Ini yang ribut-ribut sekarang tak lebih dari 10 juta, kemudian yang 240 juta (warga) kemana? Kenapa diam saja? Ini kalau sama-sama diam, masuk jurang, sama-sama masuk neraka. Mending 10 juta, enggak ada, 1 juta juga enggak sampai. Daripada diam saja, daripada saya mati, sudah umur 72. Saya main lagi di partai politik," kata Hendropriyono kepada Liputan6.com, Selasa, 4 April 2017.

Ia mengungkapkan, banyak yang melecehkan dirinya saat masuk ke PKPI. Sebab, PKPI dipandang sebagai partai kecil.

"Saya lihat dari waktu, masyarakat tidak dapat keadilan. Ini hanya untuk orang kaya. Kemudian persatuan, itu hampir bubar. Makanya saya pilih PKPI. Banyak yang ngetawain saya. (Tapi saya bilang) ini partai kecil tapi akan jadi partai besar dengan cita-cita besar," kata AM Hendropriyono.

Dia menuturkan telah mengundang tokoh muda untuk bergabung menjadi anggota PKPI. Ia berharap bisa mengubah keadaan politik sekarang ini.

Terkait langkah politiknya itu, ia menegaskan, tidak mengincar jabatan apapun di pemerintahan. "Karena seorang patriot tidak boleh hanya punya cita-cita di depan. Enggak usah di atas, di bawah bisa," jelas Hendropriyono.

Karena itu, tanpa sengaja dia menciptakan lagu-lagu bertemakan kebangsaan. Dari 42 lagu mars, ia mengaku, lima sudah dinyatakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai lagu mars nasional.

"Jadi kita maju tak gentar terus, itu dari kecil sampai mati itu lagunya. Jadi saya tambah lagu. Untuk menambah pride (kebanggan). Diriku ini Indonesia, bangsaku Indonesia," cerita AM Hendropriyono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya