Korea Utara Luncurkan Rudal, Bursa Asia Bergerak Mendatar

Pelaku pasar cukup berhati-hati dalam bertransaksi di tengah kekhawatiran akan uji coba rudal Korea Utara.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Apr 2017, 08:45 WIB
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak mendatar di awal perdagangan Rabu pekan ini. Pelaku pasar cukup berhati-hati dalam bertransaksi di tengah kekhawatiran akan uji coba rudal Korea Utara. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China a Xi Jinping.

Mengutip CNBC, Rabu (5/4/2017), Indeks ASX Australia dibuka naik tipis 0,25 persen. Indeks acuan Jepang juga menguat 0,48 persen. Sedangkan indeks kospi Korea Selatan bergerak mendatar di tengah kekhawatiran keadaan geopolitik di semenanjung Korea.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Korea Utara menembakkan proyektil ke Laut Jepang pada Rabu pagi waktu setempat. Proyektil yang meluncur sejauh 60 kilometer tersebut, ditembakkan di sekitar Sinpo, Provinsi Hamgyong Selatan.

Dikutip dari CNN, Pejabat Amerika Serikat mengugkapkan, proyektil Korea Utara itu diyakini sebagai rudal balistik. Penembakan rudal ini jelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China a Xi Jinping.

Amerika Serikat semakin waspada terhadap perkembangan program nuklir dan rudal balistik Korut menyusul dilakukannya serangkaian uji coba dalam beberapa bulan terakhir.

Gerak bursa Asia ini hampir sama dengan gerak Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) hanya naik 39,03 poin atau 0,19 persen ke 20.689,24. S&P 500 menguat tipis 1,32 poin atau 0,06 persen ke 2.360.16.

Donald Trump dan Xi Jinping akan mengadakan pertemuan pada akhir pekan ini. Banyak investor melihat bahwa pertemuan tersebut akan menimbulkan ketegangan di kedua belah pihak. Oleh karena itu, sebagian besar pelaku pasar memilih untuk menunggu.

Selain itu, pelaku pasar juga sedang menunggu hasil kinerja atau laporan keuangan emiten kuartal I 2017. Minggu ini memang awal dari keluarnya laporan keuangan perusahaan.

"Pelaku pasar sedang menimbang. Saat ini sebagian besar memang belum menentukan posisi, kemungkinan besar minggu depan." Jelas analis Fort Pitt Capital Group, Pittsburgh, AS, Kim Forrest dikutip dari Reuters. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya