Liputan6.com, Tiongkok - Seorang pria asal Tiongkok yang berprofesi sebagai insinyur kecerdasan buatan baru saja melakukan hal yang tak biasa. Pria bernama Zheng Jiajia tersebut dilaporkan baru saja melangsungkan pernikahan dengan robot buatannya sendiri.
Dikutip dari The Guardian, Kamis (6/4/2017), Zheng memilih menikahi robot karena lelah dengan tekanan dari keluarganya untuk segera menikah. Akhirnya, pria berumur 31 tahun itu memilih membuat sebuah robot pada tahun lalu dan diberi nama Yingying.
Untuk memungkinkan robot itu berinteraksi, Zheng membekali Yingying dengan kemampuan membaca sejumlah aksara Tiongkok dan berbicara beberapa kata sederhana. Ia juga berencana membuat robot itu untuk bisa berjalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun pernikahan ini tak diakui oleh otoritas setempat, Zheng tetap menggelar upacara pernikahan secara tradisional. Mantan pegawai Huawei itu bahkan mengundang ibu dan temannya untuk menghadiri pernikahan yang dilakukan di Hangzhou tersebut.
Pernikahan manusia dengan robot sebenarnya telah diprediksi oleh sejumlah ahli. Salah satunya Dr. David Levy, seorang penulis dan ahli kecerdasan buatan.
Menurutnya, pernikahan pertama antara robot dan manusia akan dilakukan sebelum 2050. Bahkan, ia percaya pernikahan antara manusia dengan mesin akan diakui secara hukum, sama seperti pernikahan yang dilakukan manusia.
Prediksi itu bukan tanpa alasan mengingat semakin banyak manusia yang menerima konsep hubungan manusia dan robot di masa depan. Karenanya, masyarakat akan mengembangkan regulasi yang mengatur hubungan tersebut.
Sementara dari sisi teknologi, dalam 35 tahun ke depan, pengembangan kecerdasan buatan akan semakin mumpuni. Kecerdasan buatan akan dibuat semirip mungkin dengan manusia, termasuk memiliki emosi.
(Dam/Cas)