Pemerataan Dapat Dorong Kualitas Pertumbuhan Ekonomi RI

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta menuturkan, kondisi ekonomi di wilayah sangat beragam sehingga solusi pengembangan perlu disesuaikan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Apr 2017, 11:05 WIB
Kondisi ekonomi di wilayah sangat beragam sehingga solusi pengembangan perlu disesuaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyatakan, pertumbuhan ekonomi di atas 5,1 persen yang ditargetkan pemerintah bisa tercapai, jika pemerataan ekonomi daerah dilakukan.

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, untuk mendorong perekonomian daerah, pemerintah harus membuat kebijakan dan program yang disesuaikan dengan potensi dan keadaan di daerah. Dengan begitu, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5,1 persen seperti yang ditargetkan, sangat memungkinkan dicapai.

"Saat ini kondisi perekonomian di wilayah sangat beragam, sehingga solusi pengembangannya harus disesuaikan,"‎ kata Arif, di Jakarta, Rabu (5/4/2017).


Arif mengungkapkan, model pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah ini sudah menjadi konsep perekonomian Presiden Joko Widodo. Karena itu, konsep yang sudah baik tersebut harus dilaksanakan.

Arif juga menyarankan, agar konsep pembangunan berbasis wilayah diarahkan untuk mendorong kualitas pertumbuhan ekonomi, bukan sekadar tingginya angka pertumbuhan. Kualitas yang dimaksud, antara lain terkait terkait dengan pemerataan yang tahun 2017 ini menjadi prioritas program Presiden Jokowi.

"Pemerataan tersebut dapat menjadi indikator penting kualitas pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Arif menuturkan, KEIN juga telah melakukan kajian yang sejalan dengan keinginan Presiden tersebut. Dari hasil kajian tampak banyak daerah atau provinsi yang pertumbuhan ekonominya tidak stabil. Ada 24 persen provinsi yang pertumbuhan ekonominya di bawah rata-rata nasional. Sementara yang mengalami pertumbuhan tidak stabil atau mengalami volatilitas tinggi ada 44 persen atau 15 provinsi.

"Ketimpangan dan stabilitas ekonomi yang bervariasi antarwilayah ini menjadi tantang bagi pertumbuhan ekonomi nasional," papar Arif.

Hasil kajian KEIN tersebut telah disosialisasikan setidaknya pada tiga provinsi. Yaitu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Aceh. Tiga daerah ini memiliki tantangan yang relatif mirip, yaitu bergantung pada komoditas yang belum terdiversifikasi dan masalah pada pengembangan sumber daya manusia, walaupun ketiganya memiliki karakter persoalan khas yang berbeda. Oleh karena itu, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah menjadi sangat penting.

"Pemerintah pusat bukan berarti tidak terlibat, melainkan ikut mendorong dan membantu untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di daerah," tutur Arif.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya