Liputan6.com, Jakarta - Pengguna ponsel pasti sebal jika layar smartphone tergores sesuatu yang menimbulkan baret. Mereka pun memiliki dua opsi, entah memperbaikinya atau mengganti smartphone dengan model baru.
Namun, hasil penelitian yang dilakukan pada ilmuwan University of California, Riverside, AS mengindikasikan akan ada opsi ketiga saat layar smartphone tergores, yakni dengan material layar yang bisa memperbaiki sendiri.
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Kamis (6/4/2017), penelitian ini bermula dari upaya ilmuwan melakukan tes terhadap beberapa material, termasuk melihat apakah material tersebut bisa memperbaiki diri saat digores.
Baca Juga
Advertisement
Menurut ahli kimia Chao Wang, saat percobaan dilakukan, material bisa memperbaiki diri sendiri kurang dari 24 jam. Material apa? Wang mengatakan, material ini terbuat dari bahan polimer serta ionic salt yang mampu membuatnya mampu meregang 50 kali dari ukuran aslinya.
Selain itu, terdapat bahan spesial yang dinamakan ion-dipole interaction yang merupakan paduan antara ion bermuatan dan molekul polar. Artinya, saat material tersebut mendapatkan goresan, ion dan molekul saling tarik menarik satu sama lain agar material bisa kembali ke bentuk semula.
Business Insider menyebut, ini adalah pertama kalinya para ilmuwan menciptakan material yang mampu memperbaiki diri sekaligus menghantarkan listrik. Dengan demikian, kata Wang, material ini sangat berguna untuk layar dan baterai smartphone.
Sekadar diketahui, beberapa ponsel LG seperti LG G Flex juga memakai material serupa pada kover belakangnya sehingga bisa memperbaiki diri saat tergores. Sayangnya, material yang dipakai pada LG G Flex tak bisa menghantarkan listrik, makanya tidak bisa dipakai untuk bagian layar.
Saat ini, kebanyakan layar ponsel memiliki grid elektroda di bagian bawah, sehingga saat seseorang menyentuh layar, bisa memerintah ponsel melakukan apapun yang diinginkan penggunanya.
Wang memprediksi, material yang mampu memperbaiki diri ini bisa diaplikasikan untuk membuat baterai dan layar smartphone pada tahun 2020.
"Saat ini, proses aplikasi material ke perangkat mungkin masih jauh. Namun saya percaya, material ini bisa diaplikasikan sesegera mungkin pada smartphone dalam tiga tahun ke depan. Tentu itu akan memudahkan pengguna dan membuat performa smartphone lebih baik," kata Wang.
(Tin/Cas)