3 Program Rebutan Ahok - Djarot dan Anies - Sandi

Ahok-Djarot dan Anies-Sandi saling sindir karena menyontek program.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 05 Apr 2017, 19:11 WIB
Pasangan Ahok-Djarot bersalaman dengan Anies-Sandi usai Debat Cagub DKI Jakarta putaran ketiga di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2). Tema debat ke-3 terkait masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kontestasi Pilkada DKI Jakarta diramaikan dengan aksi saling klaim program. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pun saling sindir. Mereka menilai rivalnya menyontek programnya.

Ahok mengatakan program-program yang dia bawa selama masa kampanye Pilgub DKI adalah program yang sudah ia kerjakan selama menjadi kepala daerah di Jakarta.

Sementara Anies menyebut bahwa program yang diklaim Ahok itu sudah ada dalam 23 daftar program kerja.

Kedua kubu yang tengah memperebutkan kursi DKI 1 itu pun membeberkan berbagai keunggulan program mereka untuk menarik hati warga Jakarta.

Berikut tiga program yang jadi rebutan Ahok dan Anies.


Bioskop Murah

Ahok Tiba-Tiba Buat Heboh Pengunjung Bioskop (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno ingin membuat bioskop rakyat dengan harga tiket murah. Ide ini dicetuskan karena Anies-Sandi ingin agar rakyat menengah ke bawah dapat menikmati film, terutama karya anak bangsa.

"Bioskop untuk rakyat itu kami ingin (cek) aset-aset Pemprov yang idle (nganggur). Kalau cocok, bisa untuk menayangkan film-film, bukan film-film tua saja, tetapi yang masih tayang atau yang baru selesai tayang, yang terbaru, di bawah Rp 5.000," kata Sandi di Mampang, Jakarta Selatan.

Salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah bekerja sama dengan pemangku kepentingan di industri perfilman.

"Kami ingin masyarakat kelas bawah bisa juga mendapat akses ke film-film bagus yang menjadi primadona. Film karya anak bangsa," tutur Sandi.

Ahok pun tertawa saat Anies menyampaikan keinginannya itu. "Dia mau bikin, kita sudah bikin," kata Ahok.

Pasangan Ahok-Djarot sudah menyampaikan keinginannya membuat bioskop murah sejak lama dengan harga tiket Rp 10 ribu.

"Kita punya target harganya Rp 10 ribu atau di bawah Rp 10 ribu," ujar Ahok.

Menurut Ahok, rencana tersebut digulirkan agar seluruh warga Jakarta bisa menikmati film nasional di bioskop.

Rencana tersebut nantinya melibatkan PD Pasar Jaya. Bioskop pertama akan dibangun di kawasan Kramatjati atau Pulogebang, Jakarta Timur.


Tunjangan untuk Lansia

 

Djarot Saiful Hidayat dan nenek Sumiyati. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Program Kartu Jakarta Lansia (KJL) juga jadi rebutan Anies dan Ahok. Keduanya saling klaim sebagai penggagas program jaminan sosial di DKI Jakarta.

Ahok-Djarot berencana meluncurkan program untuk lansia yang diberi nama Kartu Jakarta Lansia (KJL) sebelum masa jabatannya berakhir.

KJL akan diluncurkan tahun ini oleh Ahok-Djarot setelah masa cuti kampanyenya selesai.

"Sebelum cuti, akhirnya saya dengan Pak Ahok diskusi, kita luncurkan KJL tahun ini. Kenapa KJL, karena nanti fungsinya sebagai KTP. Setiap bulan nanti mereka akan ditransfer dana untuk membantu biaya hidup. Dana itu bisa dibeli untuk susu, vitamin, dan makanan bergizi," kata Djarot.

Kartu ini nantinya dikhususkan bagi para lansia yang hidup berkekurangan atau tidak ditanggung oleh keluarga. Anggaran yang akan digunakan untuk KJL adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI 2017.

Bantuan untuk lansia dari keluarga tidak mampu atau yang hidup sendiri adalah Rp 600 ribu setiap bulan.

Mendengar hal ini, Anies mengklaim bahwa program KJL ini sudah masuk dalam 23 rencana kerjanya dan Sandiaga apabila terpilih sebagai Gubernur dan Wagub DKI.

Janji yang diberikan oleh pasangan yang diusung oleh dua parpol itu adalah memberikan tunjangan sebesar Rp 300 ribu per bulan bagi warga lansia.


OK OC dan Jakarta Creative Hub

Sandiaga Uno memberikan pelatihan wirausaha oke oce kepada warga. (Liputan 6 SCTV)

Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno telah meluncurkan program OK OCE. Program ini dibuat untuk menyelesaikan masalah kewirausahaan warga Jakarta.

Rencananya, jika terpilih di Pilkada DKI, Anies-Sandi akan menciptakan lapangan pekerjaan di bidang jasa, perdagangan, serta sektor yang berkaitan dengan barang konsumsi.

"Kita lihat sekarang ini minim pengusahanya. Untuk siapa? Nah di sini yang harus kita lakukan bahwa kita harus ciptakan sistem pendidikan untuk warga Jakarta yang bisa memastikan mereka itu siap masuk ke job market, ke bursa dengan sektor-sektor yang tadi sudah kita sebutkan," tutur Sandiaga.

Sementara itu, Ahok telah meresmikan pusat industri kreatif bernama Jakarta Creative Hub (JCH).

Konsep antara JCH dan Ok-Oce dinilai kurang lebih sama, yakni pengembangan industri kreatif anak muda. Menanggapi hal tersebut, Ahok membantah jika program JCH meyontek program andalan cawagub Sandiaga Uno itu.

Meski Ok-Oce lebih dikenal, Ahok mengklaim JCH adalah program Ok-Oce yang sesungguhnya.

"Ini siapa bangun duluan. Ini Ok-Oce sesungguhnya," celoteh Ahok.

Ahok lantas menjelaskan bahwa ide membuat JCH berawal dari keluhan pengusaha muda mendapatkan kantor di Jakarta.

Oleh karena itu, Dinas UMKM DKI bersama CSR dari PT Singa Propertindo membangun kantor murah atau kantor pemasaran yang bersubsidi bagi anak muda yang bergerak di industri kreatif seperti desain grafis, membatik, kafe dan film.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya