Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Akan tetapi, pelaku pasar diimbau waspadai pembalikan arah usai IHSG cetak rekor dalam 3 hari berturut-turut.
Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai tren IHSG masih menguat. Meski demikian, ia mengimbau pelaku pasar mewaspadai pembalikan arah IHSG. Menurut Reza, kenaikan IHSG pada April kondisinya mirip dengan 2016. Saat itu, kenaikan IHSG didorong sentimen penerapan pengampunan pajak atau tax amnesty.
"Kenaikan IHSG yang terjadi saat ini perlu diwaspadai. Pelaku pasar tidak terlalu euforia tetap waspada," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/4/2017).
Reza menuturkan, pelaku pasar juga memperhatikan pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat dan pemilihan umum di Eropa juga menjadi perhatian pelaku pasar.
Baca Juga
Advertisement
Dengan melihat kondisi itu, Reza memperkirakan IHSG bergerak di kisaran support 5.630-5.650 dan resistance 5.685-5.692 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih akan bergerak naik ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masih masuk ke pasar saham Indonesia.
Hal itu menurut William menjadi salah satu faktor yang menunjang pola kenaikan IHSG. Sedangkan fluktuasi harga komoditas dapat mempengaruhi pola IHSG dalam jangka pendek. "Potensi kenaikan terlihat masih cukup besar dengan peluang akan kembali cetak rekor baru terus dalam beberapa waktu ke depan mengingat rilis data ekonomi dapat menjadi faktor penopang," jelas dia.
William memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.572-5.688. Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood CBPS Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Sedangkan Reza memilih saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Petrosea Tbk (PTRO),dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Sebelumnya IHSG cenderung melemah pada perdagangan saham kemarin, namun ditutup menguat 25,16 poin ke level 5.676. Level ini tertinggi sepanjang sejarah. Aksi beli investor asing menjadi katalis positif. Sedangkan sektor saham pertambangan terlihat mereda penguatannya.