Liputan6.com, Medan - Kementerian BUMN mendapat kesepakatan dari empat BUMN yakni PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII selaku pemodal PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk memberikan modal awal percepatan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan modal awal ini diperlukan mengingat pinjaman dari China Devopment Bank (CDB) belum cair.
"Kemarin itu kita sedang finalisasi, siapa bangun mana. Selain itu juga finalisasi persyaratan pencairan dari CDB-nya. Dan keputusannya, sambil nunggu dari CDB, mereka siap memberikan modal dulu," kata Rini saat berbincang dengan wartawan di Bandara Internasional Kuala Namu, Medan, Rabu (5/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Rini menjelaskan, persyaratan pencairan pinjaman dari CDB tersebut hanya tinggal satu, yaitu menunggu Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah. Saat ini aturan tersebut sudah ada di Istana Presiden dan siap untuk ditandatangani.
Dengan adanya Perpres itu, nantinya Pemda bisa menerbitkan izin penetapan lokasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sehingga saat ini kendala pencairan adalah belum adanya kepastian mengenai penentuan lokasi tersebut.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Rini mengungkapkan, pembangunan kereta cepat ditargetkan berlangsung mulai akhir April ini. "Targetnya, saya targetkan sebelum akhir April sudah full mulai bangun," tegas Rini.
Hanya saja Rini belum bisa memastikan berapa nominal modal awal yang dikumpulkan beberapa perusahaan tersebut untuk percepatan pembangunan kereta cepat. (Yas/nrm)