Liputan6.com, Jakarta Louis Saha menggebrak Liga Inggris saat dipinjamkan Newcastle United ke Fulham 2000-2004 lalu. Saha menjelma jadi striker subur dengan koleksi 53 gol dari 117 laga.
Pada Liga Inggris musim 2003/04, Saha kian menggila. Setengah musim, dia mengemas 13 gol.
Baca Juga
Advertisement
Penampilan Saha pun memikat hati Sir Alex Ferguson, pria asal Skotlandia yang kala itu masih menjadi manajer Manchester United (MU). Fergie segera menyusun siasat untuk memboyong pemain asal Prancis itu ke Old Trafford. Dan berbekal mahar £12.4 juta, Saha berhasil dibujuk dan berlabuh di Setan Merah pada bursa transfer tengah musim.
Setengah musim bersama MU, Saha masih tajam. Tujuh gol ditorehkannya dalam 10 laga bersama Setan Merah. Dengan demikian, Saha mengukir 20 gol selama semusim.
Namun nasib sial menghampiri Saha pada musim berikutnya. Cedera yang menimpanya membuat sinar pemain kelahiran 8 Agustus 1978 itu meredup pada musim 2004/05. Celakanya, setelah sembuh, Saha justru kehilangan ketajamannya di depan gawang. Selama tiga musim bersama Setan Merah, Louis Saha hanya mencetak 21 gol saja.
Bukan hanya Saha, striker yang sinarnya tidak bertahan lama. Sejumlah pesepak bola lainnya juga pernah mengalami hal serupa. Bak kendaraan yang boros bensin, mereka cepat kehabisan tenaga. Berikut ini adalah 5 pemain Liga Inggris yang hanya semusim tampil memukau di Liga Inggris seperti dilansir dari Footy Jookes:
5. Michu
Michu pernah menjadi pemain yang menakutkan bagi pertahanan lawan saat membela Swansea City. Bahkan, pada musim debutnya, atau lebih tepatnya 2012-13, dia berhasil mengemas 18 gol dari 35 penampilan bersama The Swans.
Nah, catatan gol itu sontak memunculkan isu kalau dia akan pindah ke klub besar musim berikutnya. Namun, alih-alih cabut, Michu bertahan bersama Swansea.
Keputusan itu bisa dibilang salah, sebab pada musim keduanya dia hanya mampu mencetak dua gol dari 17 penampilan. Michu kemudian dipinjamkan ke Napoli pada musim 2014-15, namun hanya bermain sebanyak tiga kali. Tragisnya, dia kemudian diputus kontrak oleh Swansea City pada November 2015.
Advertisement
4. Roque Santa Cruz
Santa Cruz pernah menggetarkan Liga Inggris. Betapa tidak, dia sukses mengemas 19 gol hanya dalam 37 laga di Blacburn Rovers pada musim 2007/08.
Torehan yang positif mengingat itu merupakan musim pertamanya di Liga Inggris. Namun, musim berikutnya tidak sesuai harapan. Ya, dia cuma mampu mengemas 4 gol dalam 20 laga. Manchester City yang penasaran dengan pemain satu ini coba membawanya ke Etihad Stadium dengan maksud menghidupkan karier si pemain.
Akan tetapi, keputusan City salah besar. Sebab, dalam 4 musim memperkuat Manchester City, Cruz hanya bermain sebanyak 20 kali dan mencetak tiga gol.
3. Amr Zaki
Zaki pernah jadi fenomena dalam setengah musim saja pada 2008-09. Dia berhasil mengemas 10 gol bersama Wigan Athletic meski di paruh musim.
Pemain ini bahkan dibanding-bandingkan dengan legenda Newcastle United, Alan Shearer. Namun, pujian itu hanya bertahan setengah musim saja.
Betapa tidak, Zaki malah tak kembali lagi usai memperkuat Mesir di laga internasional. Manajer tim, Steve Bruce kesal bukan main dan menuduhnya tak profesional.
Advertisement
2. Robinho
Pemain bernama lengkap Robson de Souza itu pernah jadi buah bibir di Eropa. Betapa tidak, dia berhasil membawa Santos menjuarai Liga Brasil pada musim 2002/03 dan melaju ke final Copa Libertadores pada musim berikutnya sebelum dikalahkan Boca Juniors.
Hal itu buat Robinho dipinang oleh Real Madrid musim 2005-06. Selama tiga tahun bersama Madrid, Robinho berhasil mencetak 25 gol dari 101 penampilan sebelum dijual ke Machester City seharga 42,5 juta euro.
Penampilannya bersama City di musim 2008/09 cukup mengundang decak kagum para suporter dengan torehan 14 gol dan menempatkan Robinho sebagai top scorer City musim itu. Pada musim 2009/10, cedera membuat performanya menurun. Robinho hanya bermain sebanyak 10 kali dia tidak mampu mencetak gol sama sekali di musim keduanya bersama City.
1. Mido
Mido punya fisik yang kuat dan sangat cocok tampil di Liga Inggris. Pada usia 21 tahun, dia dipinjamkan ke Tottenham Hotspur setelah kurang berkembang di AS Roma.
Keputusan itu terbilang bagus. Ya, bersama Tottenham, Mido pernah tampil cemerlang dengan mencetak 11 gol dalam hanya 27 laga saja. Tottenham-pun terkejut dengan sosok yang kini beralih profesi jadi pelatih itu.
Ya, musim berikutnya dia akhirnya diganjar kontrak permanen dari The Lily Whites. Namun pada musim keduanya di White Hart Lane cukup suram. Dia hanya mengemas tujuh gol saja selama empat musim. Bahkan, manajer tim, Martin Jol, mengeluhkan keseriusanya dalam bermain bola.
I. Eka Setiawan
Advertisement