Suara BMW Group Soal Peralihan ke Euro4

BMW mengaku setuju dengan aturan baru standar Euro4.

oleh Rio Apinino diperbarui 07 Apr 2017, 10:24 WIB
Petugas mengisi BBM pada sebuah mobil di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (1/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan aturan soal standar emisi baru. Melalui aturan itu, standar Euro2 akan segera ditingkatkan ke Euro4 mulai September 2018.

Pabrikan otomotif selaku pihak yang juga berkepentingan dan bersinggungan langsung mulai bersuara. Salah satunya adalah BMW Group Indonesia. Baru-baru ini mereka mengatakan mendukung penuh kebijakan pemerintah ini.

"BMW selalu mendukung peraturan pemerintah, agenda pemerintah. Kenapa? Karena sebelum peraturan diberlakukan, pasti sudah ada riset sebelumnya, juga sudah lihat pasar, lihat cost analisisnya," jelas Jodie O'tania, Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia selaku perusahaan induk MINI.

Menurutnya, hal tersebut juga sudah pasti dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jodie menilai, aturan ini resmi diberlakukan tidak lain karena kementerian melihat penerapan standar baru lebih banyak positifnya.

Jodie menambahkan, aturan baru ini sekaligus "memaksa" pabrikan untuk membuat kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini menurutnya pabrikan tidak akan kesulitan. Pasalnya, standar Euro4 sudah diberlakukan di banyak tempat, sementara pabrikan yang ada di sini merupakan pemain global di pasar yang berbeda-beda.

Selain mobil itu sendiri, aturan ini juga bisa mendorong hadirnya kualitas bahan bakar baru yang lebih baik.

"Lalu soal kualitas bahan bakar, ini juga bisa lebih meningkat," tambah Jodie.

Soal ini, beberapa hari sebelumnya PT Pertamina (Persero) mengatakan sudah siap. Menurut Pertamina teknologi dan infrastruktur mereka sudah memadai untuk menghasilkan bahan bakar dengan standar baru tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya