Kisah Mantan Pengamen Diberi Hati Minta Jantung

Mantan pengamen itu membalas kebaikan sang majikan dengan cara curang.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 06 Apr 2017, 18:35 WIB
Ilustrasi Pencurian Motor Sumsel (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Bangkalan - Khoirul Anam (24) adalah mantan pengamen di lampu merah Suramadu. Perilaku pemuda warga Desa Pettong, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, itu seakan menggambarkan peribahasa "diberi hati malah minta jantung".

Kehidupan jalanan Khoirul Anam berubah drastis setelah ia diberi pekerjaan oleh majikannya, Hasim, sebagai pelayan sebuah warung di kawasan Jembatan Suramadu. Dengan profesi baru, ia berhak memperoleh gaji tetap setiap bulan.

Namun pada 1 April 2017, dia malah menjarah warung nasi milik majikan yang telah memberinya pekerjaan. Sebuah sepeda motor, uang Rp 900 ribu hasil jualan, dua baju dan sebuah celana milik Hasim dibawa kabur Khairul.

Dua hari setelah mencuri, mantan pengamen ditangkap polisi dari Polsek Sukolilo di rumahnya. Polisi hanya menyita celana dan baju sebagai barang bukti, sementara sepeda motor dan uang tak jelas rimbanya.

Kepala Bagian Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin menuturkan, perkenalan Khairul dan majikannya Hasim berlangsung alami. Habis ngamen, Khairul biasa kongkow di warung milik Hisam.

Lama-lama Hisam iba, Khairul pun dipekerjakan sebagai pelayanan di warungnya. "Hanya beberapa minggu kerja, dia sudah mencuri barang milik majikannya," kata Bidarudin, pada Rabu, 5 April 2017.

Bidarudin melanjutkan, si majikan tak langsung melapor pada polisi setelah warungnya kemalingan. Dia masih berusaha mencari sendiri Khairul, karena tak berhasil barulah melapor pada polisi.

Tanpa kesulitan, polisi berhasil menangkap Khairul di rumahnya. "Hasil pemeriksaan terhadap tersangka, saya belum tahu," kata Bidarudin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya