Liputan6.com, Abuja - Seekor anjing heroik menyerang dan menggagalkan seorang pengebom untuk melakukan aksinya di sebuah desa di Nigeria. Kejadian itu berlangsung pada sebuah upacara pernikahan. Aksi anjing itu cegah jatuhnya korban.
Insiden itu terjadi di sebuah desa di Belbelo, Maiduguri, Nigeria, seperti yang diwartakan Sky News, Kamis, (6/4/2017).
Advertisement
Pelaku pengeboman merupakan seorang perempuan remaja yang diduga berasal dari Boko Haram. Pelaku mendatangi sebuah upacara pernikahan dengan sebuah bom yang siap diledakan. Namun, sebelum melakukan aksinya, seekor anjing menyerang pelaku.
"Serangan oleh anjing itu memaksa pelaku untuk meledakan bomnya agar dapat lepas dari gigitan dan cengkeraman si anjing...bom itu meledak sebelum pelaku mencapai kerumunan orang, anjing itu mencegah pelaku untuk meledakan bomnya di tengah kerumunan warga" kata Viktor Isuku dari Kepolisian Nigeria.
Meski tak menimbulkan korban dari para tamu upacara pernikahan, ledakan itu menewaskan anjing heroik itu beserta si pelaku. Anjing itu diduga milik salah satu tamu upacara pernikahan.
Serangan bom serupa juga terjadi disaat yang hampir bersamaan pada dua lokasi yang cukup dekat dengan upacara pernikahan.
Boko Haram memiliki riwayat memanfaatkan anak-anak perempuan dan laki-laki untuk kepentingan kelompok militan itu. Para perempuan kerap dipaksa menjadi budak seks atau bom manusia. Sementara para laki-laki dipaksa menjadi tentara anak.
Pada Desember 2016 lalu di Maiduguri, dua anak perempuan berusia 7 hingga 8 tahun dijadikan bom manusia yang menimbulkan korban sebanyak 18 orang. Satu diantaranya tewas.
Boko Haram telah melakukan gerakan perlawanan militansi di utara sejak tahun 2009. Sejak itu, sekitar 20.000 orang menjadi korban jiwa, 2,5 juta jiwa mengungsi, dan ribuan perempuan (anak-anak dan dewasa) telah diculik.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan bahwa gerakan Boko Haram sudah dikalahkan.
Namun hingga kini, tentara Nigeria masih susah payah menghadapi beberapa serangan bunuh diri, penjarahan, dan pembunuhan diskriminatif.