Ketika Nasionalisme dan Rindu Bertemu di Sendok Garpu

Restoran Sendok Garpu di Brisbane menjadi kanal pelepas rindu tanah air.

oleh Harun Mahbub diperbarui 06 Apr 2017, 16:00 WIB
Suasana Restoran Sendok Garpu di Brisbane, Australia (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Liputan6.com, Brisbane - Nasionalisme itu soal rasa di hati, kuliner soal rasa di lidah. Ketika keduanya berpadu, hasilnya adalah rindu, dan Restoran Sendok Garpu.

Restoran khas masakan Indonesia itu ada di salah satu sudut Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, Australia. Mengusung tagline "Authentic Indonesian Food", resto ini berada di pojok salah satu perempatan, tepatnya di Shop 1A 20 Lambert Rd.

Liputan6.com sempat mampir makan siang di restoran itu, Sabtu (1/4/2017). Kegiatan Ini bagian dari agenda lawatan sejumlah media dari Indonesia terkait penerbangan perdana Malindo Air rute Denpasar-Brisbane.

Lokasinya di Indoopoorilly, salah satu kawasan sub-urban terkenal di Brisbane. Berlatar langit biru, restoran di pojok dengan dominasi cat merah itu sudah cukup menyita perhatian. Tempatnya juga mudah dijangkau, sekitar 100-200 meter dari stasiun kereta dan bus.

Begitu masuk, suasananya sudah 'Indonesia banget'. Ada peta Indonesia tertempel di dinding sisi kanan pintu. Di bawahnya kolam kecil berisi air dengan bunga-bunga. Ruangan di dalamnya berkapasitas sekitar 100 orang.

Bagaimana makanannya? Ada nasi goreng, nasi kapau, juga ayam goreng Kalasan, antara lain. Rasanya tak 'tercemari' bumbu Ausie. Ayam goreng Kalasan misalnya, citarasanya benar-benar masih persis aslinya di timur Yogyakarta.

"Karena tak ada ayam kampung, itu ayam negeri yang kecil, kemudian dimasak delapan jam pakai api lilin," kata Alicia Martino, sang pemilik restoran.

Suasana Restoran Sendok Garpu di Brisbane, Australia (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Menu makanannya beragam, dari menu pembuka bakwan jagung sampai lumpia udang, ke beragam menu utama, hingga menu penutup seperti puding sagu dan ketan hitam.

Pingin ngopi usai makan? Alicia juga mengimpor kopi-kopi spesial seperti kopi Aceh Gayo, Lembang, Flores Bajawa, dan Toraja.

"Saya memang mau menunjukkan nasionalisme saya lewat makanan Indonesia," katanya.

Alicia sudah belasan tahun tinggal di Australia. Usai melanjutkan pendidikan di negeri kanguru selepas dari Universitas Indonesia, dia tak balik hingga kini. Restoran Sendok Garpu itu menjadi kanal baginya untuk pengobat rindu, juga untuk mengenalkan Indonesia.

"Orang-orang harus tahu Indonesia itu kaya dengan keragaman, juga kuliner-kulinernya," kata Alicia.

 

Suasana di Restoran Sendok Garpu, Brisbane, Australia (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Alicia merintis usaha kuliner di Australia sejak 2010 ketika dia membuka usaha kuliner bernama Warung di tengah komplek industri Coopers Plain. Setelah berkembang, koki otodidak itu kemudian membuka Sendok Garpu.

Restoran Sendok Garpu pun terus berkembang. Tamu-tamunya terutama orang-orang Indonesia di Brisbane yang pingin mengobati rindu. Restorannya juga menjadi langganan delegasi dari Indonesia yang sedang ada acara di Brisbane. Pada 2015 lalu Sendok Garpu juga menyiapkan kebutuhan makan Presiden Joko Widodo dan rombongan dalam acara G20.

Namun menariknya, warga Australia pun mulai senang dengan kuliner Indonesia di Sendok Garpu. "Setiap hari malah sebagian besar orang Australia yang makan," kata Alicia.

Suasana Restoran Sendok Garpu di Brisbane, Australia (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Untuk menjaga rasa Indonesia, Alicia mendatangkan karyawan dari Indonesia. Menurut dia, menghasilkan masakan Indonesia tak cukup hanya berbekal teknik dan resep, tapi juga harus menggunakan perasaan.

Alicia pun menyekolahkan karyawan-karyawannya. Kini beberapa karyawannnya bahkan sudah mendapatkan kewarganegaraan Australia, sehingga bisa mendapatkan banyak fasilitas setempat.

Alicia sendiri masih berpaspor Indonesia. "Nanti saja, tunggu kebijakan Pak Jokowi soal dwi kewarganegaraan," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya