Liputan6.com, Palangkaraya - Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius mengkaji kemungkinan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya di Kalimantan Tengah.
Terbukti dengan adanya permintaan dari Presiden Jokowi kepada Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro untuk melakukan kajian teknis perihal pemindahan ibu kota tersebut.
Hal itu diungkapkan Menteri Bambang saat membuka Musrenbang Kalteng 2017 di Palangkaraya, Kamis (6/4/2017). "Kita perlu kajian-kajian itu dan Bapak Presiden sangat serius untuk mempertimbangkanya (pemindahan ibu kota)" ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Kajian ini, menurut Bambang, harus dilakukan sebab pemindahan ibu kota negara bukan perkara sederhana seperti pemindahan rumah. Ini merupakan bentuk pemindahan ekosistem. Oleh sebab itu, kajiannya harus bagus.
"Bapak Presiden meminta yang penting saat pemindahan nanti jangan sampai memberatkan APBN dan jangan sampai harus berutang untuk merealisasikannya," jelas dia.
Wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terus menguat. Bahkan, Pemprov Kalteng telah menyiapkan lahan seluas 300 ribu hingga 500 ribu hektare sebagai lokasi bila kelak ditunjuk menjadi ibu kota RI.
Namun, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengaku belum ada pembicaraan soal pemindahan ibu kota negara. Hingga kini hal itu masih jadi wacana yang diakui sudah lama dibahas.
"Itu kan wacana ya, wacana yang saya kira sudah cukup lama. Saya kira pemerintahan Pak Jokowi belum pernah membahas dalam rapat kabinet," ujar Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Dia mengatakan, pemindahan ibu kota bukan perkara gampang karena menyangkut banyak hal. "Karena yang pindah itu tidak hanya pindah orangnya saja lo, infrastruktur dan semua permasalahan," ujar Tjahjo.
Kendati demikian, dia menganggap pemindahan ibu kota sebagai bagian dari aspirasi tak ada masalah. Apalagi hal tersebut sudah sejak lama dibahas.
"Wacana ini kan sejak dulu muncul terus, itu kan aspirasi. Bahwa secara prinsip zaman (Gubernur Kalteng) Teras Narang dulu, kami siap pindah, karena harga tanah sudah melambung," ujar Tjahjo.
Di sisi lain, dia mengakui kalau Bappenas juga sudah melakukan kajian soal pemindahan ibu kota, demikian pula di Kemendagri.
"(Kajian) Belum action, tapi hanya menampung wacana. Namanya masukan kan boleh-boleh saja," pungkas Tjahjo.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyatakan kesiapan daerahnya menjadi ibu kota RI. Untuk itu pemerintah setempat menggenjot pembangunan dan persiapan.