Kontrak Pasokan Gas PLTGU Cilegon akan Berakhir

Sampai saat ini belum ada kepastian perpanjangan kontrak dari pemerintah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Apr 2017, 16:00 WIB
PLTGU Cilegon (Foto: Wicak/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kontrak penjualan gas China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) SES Ltd ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon, Banten akan berakhir tahun depan. Namun sampai saat ini belum ada kepastian perpanjangan kontrak dari pemerintah.

Head Gas Operation Cnooc SES Ltd ‎Muhammad Salman mengatakan, CNOOC SES Ltd telah berkontrak dengan PT PLN (Persero) dalam memasok gas untuk PLTGU Cilegon sejak 12 Desember 2004 sampai 5 September 2018.

‎"Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara CNOOC SES Ltd dan PLN. Masa PJBG 12 Desember 2004 sampai 5 September 2018," kata Muhammad, di PLTGU Cilegon, Banten (6/4/2017).

Namun menurut Muhammad, menjelng habisnya masa kontrak pasokan gas tersebut, sampai saat ini belum ada kepastian perpanjangan kontrak pasokan gas ke PLTGU Cilegon. Dia berharap, kelanjutan kontrak pasokan gas segera diputuskan. Meski kontrak akan habis tetapi CNOOC tetap berkomitmen memasok gas sesuai kontrak.

"‎Nggak ada pengaruh (pasokan gas), hanya administrasi. Kita serahkan saja ke pemerintah," ungkap Muhammad.

‎Perusahaan migas asal China tersebut memasok gas ke PLTGU Cilegon yang berkapasitas 660 MW sebanyak 80 BBTU dengan harga US$ 6,7 per mmbtu‎, yang berasal dari Wilayah Kerja Migas South East Sumatera (SES) yang memiliki produksi gas sebesar 120 mmscfd.

"Itu tidak semua kita kirimkan, kita juga pakai gas untuk turbin kami, kita buang dulu Co2nya baru kita distribusikan ke PLTGU," tutup Muhammad.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya