Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, kebijakan yang diterapkannya selama ini telah terbukti mampu mengembalikan sumber daya perikanan Indonesia. Kini, sumber daya tersebut bukan dinikmati oleh kapal-kapal pencuri, melainkan nelayan lokal.
Dia menceritakan, dua minggu lalu, ia pergi ke pulau-pulau kecil di timur Indonesia. Kedatangan Susi ini untuk mengecek langsung kondisi nelayan lokal setelah kebijakan-kebijakan yang telah dia terapkan selama ini.
"Dua minggu terakhir ini bisa dibilang saya hidup di laut, saya ke pulau-pulau kecil. Jalan ke Morela, Mamala, Kadatua, Kolaka, Teluk Bone, Wakatobi. Di Ambon, Kepala Dinas cerita ukuran ikan tuna (yang ditangkap) di pinggir laut rata-rata 4 kg. Jadi sudah besar-besar," ujar dia di Rumah Dinas Menteri, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Susi Pudjiastuti, nelayan kini sudah bisa menikmati hasil laut di perairan Indonesia. Hal tersebut berkat kebijakan-kebijakan yang dia keluarkan, seperti moratorium izin kapal hingga penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan.
"Kalau policy ini dapat dijaga, ini akan kembali ke 20 tahun lalu. Di pinggir (laut) tuna bisa di atas 30 kg. Bila tiga tahun ke depan kita tangkap tapi jaga WPP 714 sebagai wilayah pengembang ikan tuna dijaga, menurut orang Ambon dalam 3-4 tahun ke depan tuna bisa di atas 20 kg. Sekarang kakap merah di atas 6 kg, padahal dulu 1 kg-1,5 kg itu pun susah dapatnya," jelas dia.
Tak sampai di situ, dengan sumber daya perikanan yang kembali melimpah, khususnya di wilayah timur Indonesia, kata Susi, pihaknya tengah mencari cara untuk mendistribusikan hasil perikanan tersebut ke wilayah yang kebutuhannya tinggi, seperti di Pulau Jawa.
"Persoalan berikutnya bagaimana mendatangkan dari kantong-kantong itu ke Jawa. Kita bawa Perindo, Perinus, tapi mereka punya keterbatasan, banyak pengusaha dari Jawa mulai ke sana. Ada permohonan siup (Surat Izin Usaha Perikanan) baru," kata dia
Susi Pudjiastuti menyatakan, ia tidak puas hanya sampai di situ. Pihaknya akan terus memonitor stok sumber daya perikanan dan mencari cara untuk mendistribusikannya ke wilayah-wilayah yang permintaan hasil perikanannya tinggi.
"Tapi kita monitor, stok kita terus meningkat. Kita mencoba mendistribusikan supaya harga lebih baik. Kita bantuan media untuk monitor di media, untuk mengecek kebenarannya," tandas dia. (Dny/Gdn)