Liputan6.com, Jakarta - Cerita ini mungkin sulit dipercaya oleh kebanyakan orang. Paul Dienach menghabiskan satu tahun dalam keadaan koma. Saat dia bangkit kembali, ia menceritakan bahwa jiwanya telah melakukan perjalanan ke tubuh seorang pria di tahun 3906.
Baca Juga
Advertisement
Segala sesuatu yang ia lihat, dengar, dan rasakan, ia tulis dalam Chronicles of the Future. Buku tersebut kelak dikenal sebagai buku harian seorang pria yang tak pernah berniat menceritakan kisahnya pada dunia.
Paul Dienach sendiri adalah seorang profesor yang hidup pada awal tahun 1900-an di Swiss. Ia tidak pernah berniat menjadi penulis dan juga tak pernah berharap mengalami perjalanan waktu tapi nasib yang membuatnya demikian.
Pada tahun 1921, Paul menjadi korban dari wabah lethargic encephalitis yang membuatnya jatuh koma. Selama satu tahun, tubuhnya berbaring di sebuah rumah sakit di Jenewa.
Saat terbangun, ia mulai menulis buku hariannya. Paul tak pernah menceritakan apa yang ia alami selama koma karena takut dianggap gila. Ia menumpahkan semuanya dalam tulisan.
Seperti yang ia jelaskan dalam buku tersebut, saat koma Paul mengaku jiwanya bepergian ke tubuh pria lain bernama Andrew Northman, seorang pria yang hidup di tahun 3906. Andrew sendiri merupakan seorang fisikawan di tahun 3906 yang mengalami kecelakaan parah.
Menurut orang-orang di sekitar Paul pada saat itu, Andrew selamat dari kecelakaan tapi tiba-tiba berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal (bahasa yang digunakan oleh Paul pada tahun 1900-a). Andrew juga tidak mengenali anggota keluarganya dan tak bisa tidur. Ia terus-terusan terjaga.
Melansir dari Ancient Code, orang-orang dari masa depan kemudian menyadari bahwa terdapat jiwa orang lain di tubuh Andrew. Mereka kemudian menjelaskan pada Andrew apa yang terjadi di dunia selama dua ribu tahun terakhir.
Menurut manusia masa depan, di masa itu terdapat spesies baru manusia Bumi bernama Homo Occidantalis Novus. Paul sempat tinggal di tubuh Andrew selama beberapa lama hingga suatu kali ia jatuh tertidur dan terbangun di tubuhnya kembali di tahun 1922.
Saat bangun, Paul tak pernah menceritakan pengalamannya karena takut dianggap gila. Ia juga memutuskan pindah ke Yunani yang iklimnya lebih baik.
Mulai Menulis Buku Harian
Di Yunani, Paul mengajar bahasa Perancis dan Jerman di Sekolah. Salah satu murid kesayangannya bernama George Papahatzis. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Italia dan memberikan buku hariannya pada George untuk berlatih bahasa Jerman dengan menerjemahkan buku hariannya ke bahasa Yunani.
Butuh waktu 14 tahun (1926-1940) bagi George untuk menerjemahkan buku harian tersebut. Pada awalnya, ia mengira buku tersebut adalah sebuah novel.
Namun setelah membaca dengan saksama, George menyadari apa yang ia terjemahkan adalah sebuah diari yang isinya mungkin tak masuk akal bagi kebanyakan orang. Paul sendiri meninggal pada tahun 1924 karena TBC.
Buku Chronicles of the Future sendiri kemudian dijual dan diterjemahkan ke beberapa bahasa. Anda dapat menemukannya di Amazon atau Kindle.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement