Sriwijaya FC Masih Pelajari Draf Jadwal Liga 1 Indonesia

Sriwijaya FC dijadwalkan membuat kompetisi Liga 1 menghadapi PS TNI.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Apr 2017, 18:00 WIB
Laga Sriwijaya FC lawan PS TNI di ajang Piala Presiden 2017. Di laga pertama Liga 1, PS TNI akan jadi lawan pertama Sriwijaya FC. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Palembang - Mengawali perjuangan di Liga 1 Indonesia 2017, Sriwijaya FC dipastikan bertanding di luar kandang terlebih dulu. Laskar Wong Kito dijadwalkan menantang PS TNI di Stadion Patriot Bekasi, Senin (17/4/2017) di pekan pertama Liga 1 Indonesia.

“Draf ini belum final dan seluruh klub diminta untuk mengecek terlebih dulu. Kemungkinan baru akan resmi pada 10 April mendatang, batas waktu bagi seluruh peserta untuk menyampaikan keberatan terkait hal ini sendiri ditunggu hingga 8 April,” ujar sekretaris PT SOM, Faisal Mursyid saat dihubungi Rabu (5/4/2017) siang.

Sriwijaya FC disebutnya tengah mempelajari draf jadwal kompetisi tersebut, sehingga belum tahu apakah nanti akan memberikan catatan atau nota keberatan.

“Namun sejauh ini sepertinya tidak ada yang berbenturan dengan agenda daerah atau kegiatan besar lainnya yang berpotensi ke pengurusan izin pertandingan. Tetapi kita masih akan mempelajari secara detail bersama tim dulu,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Faisal menyebut pihaknya tetap akan memberikan beberapa sumbang saran kepada PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1. Salah satunya mengenai jadwal pertandingan yang melibatkan klub asal Indonesia Timur, yakni Persipura dan Perseru Serui.

“Kami berharap agar laga di pulau Papua dapat disatukan sehingga bisa sekali jalan. Tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga demi kepentingan pemain yang akan bertanding. Perjalanan ke sana sangatlah melelahkan dan memakan waktu lama, jika menjadi satu paket maka akan sangat membantu,” ujarnya.


Tandang Membahayakan

Selain itu, ia juga mengingatkan musim lalu saat melakoni laga away ke Serui, Hilton Moreira dan kawan-kawan sempat mengalami kejadian yang hampir membahayakan nyawa seluruh anggota tim.

“Penerbangan ke sana dari Biak ke Serui saat itu hanya sekali sehari dengan seat yang terbatas. Saat pulang, di hari Senin juga tidak ada kapal jet foil yang aman sehingga ketika itu tim SFC pulang dengan menggunakan perahu cepat yang sangat berbahaya," ujarnya.

Dia menambahkan, "Bahkan satu kapal yang ditumpangi sampai terdampar di pulau tidak berpenghuni karena mengalami kerusakan dan harus dievakuasi oleh Basarnas, tentu kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi,” dia menegaskan.

Source: www.laskarwongkito.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya