Liputan6.com, Denpasar - Segmen mobil keluarga multi guna alias MPV, masih jadi pasar yang cukup menjanjikan di Tanah Air. Terlebih, untuk kelas LMPV yang dihuni oleh Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan Honda Mobilio.
Melihat hal tersebut, PT General Motors (GM) Indonesia yang pernah memiliki Chevrolet Spin, sebagai penantang LMPV Jepang ternyata tidak memiliki niat untuk kembali. Meskipun, tidak dapat dipungkiri, segmen ini masih cukup seksi untuk diperebutkan.
Baca Juga
Advertisement
"Chevrolet Spin kami tidak cukup kuat di Indonesia, dan ongkos produksinya juga lebih mahal, sehingga tidak bisa bertahan," jelas Gaurav Gupta, di Gianyar Bali, baru-baru ini.
Lebih lanjut Gaurav menjelaskan, saat ini pihaknya harus lebih berhati-hati untuk meluncurkan produk baru. Pasalnya, ketika memutuskan untuk membawa sebuah model baru, harus bisa diterima dengan baik oleh konsumen.
"Spin come back? No! kami punya rencana lain. Dan saat ini, kami fokus untuk apa yang kita punya. Fokus ke SUV ada Trax, hatchback ada Spark, dan kami juga melihat segmen baru yang mungkin saja kami bisa masuk," pungkasnya.
Sebagai informasi, Chevrolet Spin di pasar otomotif dalam negeri hanya mampu bertahan kurang lebih dua tahun. Setelah diproduksi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat pada 2013, akhirnya pada 30 Juni 2015 harus menyerah, dengan ditandai tutupnya pabrik yang memproduksi Chevrolet Spin tersebut.
Menurut data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2014 penjualannya Spin tembus 7.475 unit, di 2015 hanya 3.552 unit atau merosot 52,4 persen.