Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) membantah telah terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi 3 Kilogram (Kg). Untuk mengantisipasinya, Pertamina telah dilakukan operasi pasar dan penambahan pasokan.
Area Manager Communication & Relations JBB Pertamina Yudi Nugraha mengatakan, Pertamina telah mengirim tim ke lapangan untuk menindaklanjuti isu yang beredar, terkait kesulitan mendapatkan epiji 3 Kg bersubsidi di wilayah Jakarta. Dari hasil pantauan tim di lapangan, tidak ditemukan kelangkaan yang menyebabkan antrian pembelian elpiji yang dibungkus dengan tabung berkelir hijau tersebut.
Advertisement
"Tim Pertamina segera diterjunkan ke lokasi, namun dari hasil pantauan lapangan, tidak terlihat adanya antrian dan dari sisi penjualan tidak menunjukkan grafik yang signifikan," kata Yudi, di Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Yudi melanjutkan, demi memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina menggelar operasi pasar. Khusus untuk operasi pasar, harga jual yang diberlakukan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) pangkalan, yakni Rp 16 ribu per tabung. Selain operasi pasar, Pertamina sudah memberikan alokasi tabung fakultatif (tambahan) sejumlah 402.840 tabung atau 1.208 Metrik Ton (MT) untuk wilayah Jakarta.
“Isu kelangkaan ini selalu kami tindaklanjuti sesegera mungkin. Pertamina sudah memberikan tambahan fakultatif. Selain itu kami langsung menerjunkan tim untuk melakukan operasi pasar,” ungkap Yudi.
Pelaksanaan operasi pasar tersebut dilakukan sejak Selasa 4 April 2017 hingga Kamis 6 April 2017 di beberapa titik lokasi di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan. Masing-masing titik dialokasikan 560 tabung.
"Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 tabung," tuturnya.
Menurutnya, Pertamina terus mengupayakan kelancaran distribusi elpiji 3 Kg kepada masyarakat yang membutuhkan. Sejak awal 2016 hingga saat ini, jumlah penyaluran elpiji 3 Kg dari Pertamina untuk Area Jakarta masih stabil. Secara rata-rata, jumlah penyaluran tabung Elpiji 3 Kg di wilayah Jakarta adalah 408.646 tabung atau 1.226 MT perhari.
"Penyaluran tersebut didukung oleh 245 Agen serta 3.088 Pangkalan yang tersebar di wilayah Jakarta," tutup Yudi.