Liputan6.com, Israel - Kehadiran Britney Spears di sebuah negara, tentu menjadi sebuah kehebohan. Kemacetan panjang dan keriuhan masyarakat tentu menjadi penghias konser yang digelar sang ratu pop.
Hal itu lah yang dipikirkan pihak penyelenggara pemilu Partai Buruh Israel. Pasalnya, pemilu partai ini dilaksanakan tepat di hari yang sama dengan konser Britney Spears, yaitu 3 Juli 2017. Apalagi, ini adalah konser pertama Britney di Israel. Alhasil, Partai Buruh Israel memutuskan untuk menunda penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pemilu tersebut dilakukan untuk memilih ketua partai. Ketua partai terpilih nantinya akan dicalonkan menjadi perdana menteri.
"Kami menunda proses pemilihan selama satu hari, menjadi 4 Juli. Kami tidak dapat menyewakan petugas keamanan yang cukup untuk pemilu karena ada konser Britney Spears di 3 Juli," ujar juru bicara Partai Buruh, Liron Zach, diwartakan CNN, Kamis (6/4/2017).
Pihak penyelenggara mengaku tak mau mengambil resiko dengan tetap melaksanakan pemilihan tersebut. "Nanti pasti akan ada kemacetan panjang dan penutupan jalan di mana-mana yang akan mempersulit proses pemilihan jika tetap dilaksanakan," lanjut Liron Zach.
Penundaan pemilu akibat konser memang terdengar konyol. Pihak partai lantas mengklarifikasi bahwa konser tersebut bukan lah alasan utama penundaan.
"Kami bukan khawatir pemilih kita akan lebih memilih konser Britney daripada menggunakan hak pilihnya di pemilu ini. Dua kekhawatiran utama kami adalah keamanan dan kemacetan," ujat Liron Zach.
Konser Britney Spears nantinya akan diselenggarakan di Yarkon Park yang bersebrangan dengan Tel Aviv, tempat pemilu dilaksanakan.