Terungkap, Keringat Luwak Ternyata Jadi Bahan Parfum Chanel

Siapa yang tak mengenal parfum Chanel, populer dan berharga mahal, tapi tak banyak orang yang tahu apa kandungan di dalamnya.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 07 Apr 2017, 14:01 WIB
Siapa yang tak mengenal parfum Chanel, populer dan berharga mahal, tapi tak banyak orang yang tahu apa kandungan di dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak aksesoris yang digunakan untuk mendukung penampilan seseorang, terutama perempuan. Salah satunya adalah parfum. Dari sekian parfum ternama, salah satu yang paling menggoda para wanita adalah merek Chanel.

Siapa yang tak mengenal parfum Chanel. Populer dan berharga mahal, tapi tak banyak orang yang tahu apa kandungan di dalamnya.

Pada Februari 1972, terjadi kehebohan setelah Jacques Leal, pimpinan Chanel Ltd., London, mengungkapkan dalam sebuah wawancara di Australia bahwa salah satu kandungan bahan parfum Chanel No. 5 adalah keringat luwak Abyssinia (Ethiopia) yang dicambuk.

“Kami bisanya tidak suka mengakui, tapi ini adalah salah satu teknik kuno yang diciptakan orang Tiongkok. Mereka menempatkan kepala musang itu di dalam ruang penyiksaan. Mencambuknya hingga si musang menjadi marah dan mengeluarkan sekresi kelenjar,” kata Leal.

Namun, ia meyakinkan bahwa perusahaan Chanel sendiri tidak mencambuk luwak-luwak tersebut. Mereka hanya membeli kelenjarnya dalam kemasan botol.

"Jangan tanya saya, berapa banyak musang yang dicambuk untuk penghasilan setahun. Saya tidak berani menebak,” tambahnya.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.


(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya